REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA—Atletico Madrid mencoba meneruskan tren positif mereka di Liga Champions musim ini dengan bertamu ke markas klub asal Kazahkstan, Astana. Pada laga yang dihelat Rabu (4/11) itu, pemimpin puncak klasemen Grup C dengan enam poin ini harus bertarung setelah melalui perjalanan lintas Eropa dari barat menuju ke timur.
Kebugaran skuat asuhan Diego Simeone ini juga terancam dalam laga nanti. Penyebabnya, suhu dingin di Kazahkstan yang bersalju bisa mendekati titik beku bila memasuki malam hari. Meski demikian, Simeone yakin timnya bisa bermain maksimal dalam kondisi cuaca seperti apapun.
“Tak peduli nanti tetap ada matahari, angin bahkan salju, kami harus bisa bermain dalam situasi apapun,” ujar Simeone dikutip dari laman resmi UEFA, Selasa (3/11).
Pelatih asal Argentina ini menggarisbawahi satu hal dalam partai melawan penghuni juru kunci Grup C dengan 1 poin itu. Menurut dia, berdasarkan pengalaman membantai Astana 4-0 dua pekan lalu, ada celah besar yang bisa timnya manfaatkan.
“Apa yang saya suka adalah, Astana bermain tidak sebagai tim. Ini tentu jadi keuntungan kami. Mereka terlalu mengandalkan indvidu,” kata dia.
Akan tetapi, bukan berarti dalam permainannya nanti Los Rojiblancos akan bermain santai. Menurut Simeone, lapangan rumput sintetis di Stadion Astana Arena selalu jadi keunggunalan bagi tim asuhan Stanimir Stoilov.
“Kami percaya diri karena bila menang, maka akan mengamankan posisi puncak. Tapi Astana tim yang tidak mudah dikalahkan di kandangnya. Mereka punya antusiasme besar dan sangat baik bila bermain di kandang,” ujarnya.
Astana tiga kali bertanding melawan tim asal Spanyol. Dua kandang tandang melawan Villarreal, lainnya saat bertamu ke Vicente Calderon dua pekan lalu.
Namun sampai saat ini Astana masih kesulitan melawan tim asal La Liga. Selain dibantai Atletico 4-0, Astana juga dihancurkan Villarreal dalam play-off Liga Europa musim lalu. Saat itu, mereka kalah di kandang 0-3 dan dilumat di markas Villarreal 4-0.
(Gilang Akbar Prambadi)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
