REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, sudah bertemu dengan delegasi FIFA dan AFC di kantor PSSI, Selasa (3/11). Pada pertemuan tersebut PT Liga Indonesia selain banyak memaparkan kronologi terhentinya kompetisi Liga Super Indonesia (ISL), juga menjelaskan rencana PT Liga Indonesia jika sanksi FIFA dicabut. PT Liga Indonesia berharap dengan kedatangan FIFA sepak bola Indonesia kembali hidup.
PT Liga berharap dapat segera menggelar kompetisi agar Indonesia dapat mengikuti Piala AFF 2016. Salah satu opsinya adalah menggelar kompetisi pada Februari dan berakhir di Oktober, sehingga dapat ikut AFF di November. Dengan catatan sanksi FIFA atas Indonesia segera dicabut. Kemudian PT Liga Indonesia juga menjelaskan rentetan historis ISL termasuk saat mengalami dualisme kompetisi hingga PSSI dibekukan.
Selain itu kata Joko, FIFA dan pihkanya dan juga seluruh stakeholders sepak bola saat ini tengah dicari formulasi yang cocok untuk mensinergikan inisiatif PSSI, pemerintah, dan FIFA. Seperti diketahui saat ini seperti terjadi tumpang tindih wewenang antara pemerintah melalui BOPI dan PSSI selaku federasi. “FIFA juga mempertanyakan keberadaan BOPI dan juga wewenangnya,” kata pria asal Ngawi itu, Selasa (3/11).
Joko menambahkan FIFA sempat berdialog tentang pemerintah, BOPI dan UU Sistem Keolahragaan Nasional. Menurutnya saat ini pihaknya bersama FIFA tengah mensinergikan itu semua agar mampu memproteksi industri sepak bola ini. Joko menyatakan FIFA sangat ingin persepak bolaan Indonesia segara bebas dari masa-masa sulit, seperti saat ini.