Kamis 05 Nov 2015 16:20 WIB

Tidak Ada Kerjaan, Pieter Huistra Pilih Melatih Klub

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Peter Huistra
Foto: Antara
Peter Huistra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknik Timnas Indonesia, Pieter Huistra mengaku telah resmi menjadi pelatih anyar Persipasi Bandung Raya (PBR) untuk Indonesian Championship Jenderal Sudirman Cup (Piala Jenderal Sudirman).

Pria asal Belanda tersebut menggantikan posisi Dejan Antonic yang memillih pulang ke negaranya. Huistra mengaku hal itu dilakukan untuk membantui sepak bola Indonesia. Sebab selama PSSI masih dibekukan, praktis Timnas Indonesia pun lumpuh total.

Huistra berharap dengan melatih PBR setidaknya dia bisa berbagi ilmu. Selama ini pria yang pernah memperkuat Rangers itu berkelut dengan program pengembangan sepak bola di Indonesia. Bahkan, Huistra sempat ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia.

Sayangnya sebelum turun ke lapangan sepak bola Indonesia lebih dulu di sanksi FIFA. Sehingga Huistra gagal menjadi arsitek Boaz Salossa dan kawan-kawan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Sepak bola Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit. Semoga dengan melatih PBR saya masih bisa berbuat untuk Indonesia," kata Huistra melalui media sosial, Kamis (5/11).

Meski demikian Huistra merasa senang bisa kembali ke lapangan hijau, untuk melatih pemain-pemain muda PBR. Dia berharap Indonesia bisa segera keluar dari permasalahan yang sedang sulit ini. Sehingga kompetisi di berbagai level dapat kembali hidup, begitu juga Timnas Indonesia.

Sebab menurutnya Indonesia memiliki pemain-pemain muda yang berbakat. Jika Indonesia tidak keluar persoalan ini, maka pemain muda potensial yang dimiliki Indonesia akan sia-sia. Deligasi FIFA dan AFC sendiri telah menuntaskan kunjungannya di Indonesia. Hasilnya mereka akan membentuk dua tim di masing-masing kubu, pemerintah dan PSSI.

Di kubu pemerintah deligasi FIFA dan AFC menyambut positif pembentukan tim kecil yang diajukan pemerintah. Sementara di kubu PSSI, mereka membentuk Tim Ad-Hoc yang akan diisi oleh berbagai stakeholders sepak bola dan juga pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement