REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator penyelenggara Piala Jenderal Sudirman menyiapkan hadiah bagi klub yang menjadi juara turnamen ini sebesar Rp 2,5 miliar. Lalu, untuk juara pada fase penyisihan grup, hadiah yang diterima klub besarnya Rp 125 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO PT Mahaka Sport, Hasani Abdulgani. Dia mengatakan, kompensasi setiap pertandingan senilai Rp 125 juta bagi tim pemenang pada babak penyisihan grup. Lalu, untuk yang kalah diganjar Rp 75 juta.
"Kami menyampaikan transparansi ini dan akan membayarkannya tepat waktu," ujar dia di Jakarta, Jumat (6/11).
Hasani menambahkan, dalam setiap pertandingan tak ada istilah imbang ataupun seri. Sebab, sistem perpanjangan waktu dan adu penalti diberlakukan. Soal adu penalti itu pun, kata dia, bakal ada aturan pembayarannya. (Baca: Denda Rp 500 Juta untuk Tim yang Mundur di Piala Jenderal Sudirman)
Untuk yang menang, Hasani mengatakan, akan mendapat kompensasi senilai Rp 110 juta. Sedangkan, bagi tim yang kalah Rp 90 juta juga menjadi hak kesebelasan.
Sementara, hadiah utama untuk juara satu dan dua dalam turnamen tersebut adalah senilai masing-masing Rp 2,5 miliar dan Rp 1,5 miliar. Adapun untuk juara tiga, bakal ada dua klub yang masing-masing diganjar Rp 500 juta. (Jangan lewatkan: Pemain Pukul Wasit di Piala Jenderal Sudirman, Didenda Rp 100 Juta)
Hanya, Hasani menegaskan, soal insentif dan hadiah tersebut. Bahwa, operator tak punya tanggung jawab soal ke mana larinya uang tersebut setelah dibayarkan. Sebab, pengalaman dia selama Piala Presiden 2015, Mahaka menjadi sumber pertanyaan banyak kalangan soal pembagian uang hadiah untuk para pemaian.
Hasani mengatakan, operator hanya bertanggung jawab memberikan kompensasi pertandingan dan hadiah juara kepada menejeman klub, dan bukan kepada para pemain.
Ikuti informasi terbaru dari sepak bola nasional dengan klik di sini
Ikuti Whatsapp Channel Republika
