REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengirim surat apresiasi kepada federasi sepak bola dunia, FIFA, yang datang ke Indonesia guna melihat langsung permasalahan persepakbolaan nasional.
"Kemarin, Selasa (10/11), surat sudah ditandatangani oleh Pak Menteri. Dan hari ini surat dikirim," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (11/11).
Menurut dia, surat yang ditandatangani oleh orang nomor satu di Kemenpora itu ditujukan ke pelaksana tugas Sekjen FIFA selain bentuk apresiasi juga sebagai ucapan terima kasih atas kedatangan delegasi federasi sepak bola dunia itu ke Indonesia.
Pria yang juga Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu menjelaskan, dalam surat tersebut juga dijelaskan terkait dibentuknya tim kecil sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Hanya saja, dalam surat tersebut belum dicantumkan nama-namanya.
"Memang benar. Belum ada nama-namanya. Yang jelas tim kecil akan secepatnya dibentuk sesuai dengan arahan Presiden," katanya menambahkan.
Tim kecil yang akan dibentuk oleh pemerintah ini berbeda dengan tim ad hoc yang diprakarsai oleh PSSI. Bahkan pihaknya menghormati posisi Agum Gumelar sebagai ketua. Hanya saja, pihak pemerintah belum memutuskan hal lebih lanjut terkait tim tersebut.
Pihak Kemenpora saat ini terus melakukan komunikasi dengan Manajer of Member Association FIFA James Johnson. Pria ini merupakan salah satu delegasi FIFA yang hadir di Indonesia yang dipimpin oleh anggota Komite Eksekutif asal Jepang, Kohzo Tashima.
"Komunikasi terus kami lakukan. Responsnya juga cukup bagus. Bahkan James Johnson memberikan email untuk pengiriman surat dari Menpora untuk FIFA," kata Gatot menegaskan.
Kehadiran delegasi FIFA ke Indonesia diharapkan mampu menjadi titik terang penyelesaian polemik sepak bola nasional yang saat ini dibekukan oleh federasi sepak bola dunia itu. Hanya saja antara pemerintah dan PSSI hingga kini belum ada titik temu.
Bahkan, pemerintah hingga kini belum berpikir untuk bergabung dengan tim ad hoc yang dibentuk PSSI. Padahal dalam tim tersebut juga akan menempatkan perwakilan pemerintah.