REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu keputusan dari delegasi bersama FIFA dan AFC terkait pembentukan komite ad-hoc reformasi sepak bola nasional yang rencananya akan diumumkan paling lambat 13 November 2015 waktu Swiss.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim ketika ditemui Antara di Kantor PSSI di Jakarta, Jumat (13/11) sore.
PSSI masih menunggu pengumuman mengenai komite ad-hoc dari sekretaris delegasi bersama FIFA-AFC (federasi sepakbola dunia dan Asia) James Johnson, yang masih berada di Manila, Filipina, ketika dia dihubungi oleh PSSI.
Pengumuman tersebut berisi mengenai kelanjutan proses pembentukan komite ad-hoc yang sebelumnya telah diagendakan untuk dibentuk oleh delegasi bersama FIFA-AFC sebagai jalan untuk perbaikan sepak bola Tanah Air.
Delegasi bersama FIFA-AFC akan menentukan siapa dan berapa pihak yang akan terlibat dalam komite ad-hoc tersebut.
Menurut PSSI, masih ada dua pihak atau elemen pemangku kepentingan sepak bola nasional yang masih belum memasukkan nama untuk menjadi wakil di komite ad-hoc.
"Saat ini masih ada dua yang belum submit, yaitu pemerintah dan APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia)," kata Azwan.
PSSI memberikan kewenangan berupa independensi kepada APPI untuk menentukan sendiri wakil dari pemain yang akan bergabung dengan komite ad-hoc.
Namun, kata Azwan, Ketua APPI Ponaryo Astaman mengabarkan bahwa pihaknya masih harus melakukan rapat internal untuk menentukan wakilnya. PSSI juga masih menunggu pengajuan nama dari pemerintah untuk masuk dalam komite ad-hoc.
Azwan mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga masih mempertanyakan mengenai kerangka acuan dan jangka waktu dari komite ad-hoc tersebut.
"Padahal hal tersebut baru bisa muncul dan diketahui setelah komite ad-hoc terbentuk dan melakukan rapat perdana," kata Azwan.