Sabtu 14 Nov 2015 07:26 WIB
Serangan Teror Paris

Serangan Bom di Paris, Inggris Batalkan Uji Coba dengan Prancis

Rep: C08/ Red: Israr Itah
Stade de France di St Dennis, Paris.
Foto: REUTERS/Regis Duvignau
Stade de France di St Dennis, Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris untuk sementara membatalkan rencana pertandingan uji coba melawan Perancis yang semula akan diselenggarakan pada Selasa (17/11) pekan depan. Pembatalan ini sebagai akibat dari serangan bom yang terjadi di Paris saat Prancis berlaga menjamu Jerman di Stade de France, Saint-Denis pada Sabtu (14/11) dini hari WIB.

Pembatalan sementara ini diumumkan langsung oleh FA. Mereka akan menantikan kondisi di Prancis bisa terkendali, sehingga laga uji coba dua negara tersebut bisa terlaksana. 

"Jika ada informasi terbaru pada pertandingan melawan Perancis, kami akan mengumumkan pada waktunya. Kami akan bekerja sama dengan Federasi Perancis selama akhir pekan ini,” kata juru bicara FA, dikutip dari Miror.

FA menyebut penyerangan yang menewaskan puluhan jiwa dan juga korban luka-luka itu harus ditangani dengan serius. Sebab, hal itu jelas sebagai ancaman bagi keselamatan warga dan juga dalam dunia sepak bola. 

“Ini masalah serius. Kami turut berbelesungkawa, itu kejadian yang tidak pantas,” ujar FA.

Aksi penembakan dan ledakan di Paris pada Jumat malam menewaskan setidaknya 60 orang. Sementara puluhan lainnya dikabarkan terluka.  

Televisi Prancis dan kantor berita setempat melaporkan, terdapat setidaknya empat serangan pada Jumat malam. Salah satu serangan menghantam luar Stade de France saat digelarnya pertandingan Prancis-Jerman. Dua ledakan terdengar kencang sehingga menyebabkan Presiden Prancis Francois Hollande yang sedang menonton pertandingan dievakuasi. 

Serangan lain juga terjadi saat pergelaran konser di Bataclan. Saat itu band asal Amerika the Eagles of Death Metal sedang tampil. Media Prancis melaporkan sedikitinya ada 100 sandera.  Seorang saksi mengatakan kepada televisi BFM, seorang melepaskan tembakan otomatis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement