REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persib Umuh Muchtar merindukan pertandingan dua tim besar Persib kontra Persija tanpa bentrokan antara suporter "Bobotoh" dengan "Jakmania".
"Saya rindu Persib dan Persija bertemu di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam sebuah partai final tak ada keributan dan suporter damai," kata Umuh di Polda Metro Jaya, Kamis (19/11).
Ia mengatakan hal itu usai penyidik Polda Metro Jaya menangguhkan penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania Febrianto yang menjadi tersangka penghasutan penyerangan terhadap suporter Persib (Bobotoh). Umuh mengaku telah menyampaikan nasihat kepada Febrianto agar tidak terjadi aksi provokatif yang menimbulkan keributan antara Jakmania dengan Bobotoh.
Dia menuturkan rela pulang pergi Bandung-Jakarta selama dua pekan untuk mengurus penangguhan penahanan Febrianto. Umuh berkomunikasi secara intens dengan pihak Polda Metro Jaya, Ketua Umum Jakmania Richard Ahmad dan Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden Maruarar Sirait guna membahas penangguhan penahanan Febrianto.
"Ini persoalan kemanusiaan karena setiap manusia tentunya punya kesalahan," tutur Umuh.
Ketum Jakmania Richard Ahmad meyakinkan Umuh jika istri Febrianto berasal dari Bandung sebagai pencinta Persib yang sedang hamil 39 minggu. Bahkan anak pertama Febrianto ikut sekolah sepak bola (SSB) yang dibina Persib, ujar Richard.
Selain itu, Richard sempat menghubungi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Maruarar Sirait guna membicarakan nasib Febrianto. Selanjutnya, Richard menemui Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian yang menyarankan menghubungi Manajer Persib Umuh Muchtar sebagai perwakilan dari Bobotoh.
Akhirnya, Richard berkomunikasi dengan Umuh yang dengan besar hati membantu permohonan penangguhan penahanan Febrianto. Sementara itu, Febrianto berjanji tidak akan mengulang lagi perbuatannya memprovokasi yang menimbulkan penyerangan suporter Persija terhadap pendukung Persib.