REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan menanggapi merebaknya dugaan pengaturan skor (match fixing) dalam pertandingan Piala Jenderal Sudirman 2015 yang sampai saat ini masih tahap penyisihan grup.
"Saya tidak perlu berkomentar atau menanggapi dugaan-dugaan itu. Silakan dilihat sendiri, bagaimana proses dan kondisinya selama pertandingan babak penyisihan grup ini," katanya seusai memberikan pengarahan kepada anggota GM-FKPPI di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/11).
Dugaan adanya pengaturan skor dalam perhelatan Piala Jenderal Sudirman dilontarkan anggota Komisi Etik PSSI, Haryo Yuniarto, belum lama ini.
Menurut dia, PSSI dirasa penting karena dipilih untuk memberikan rekomendasi sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Hanya saja, Jenderal Gatot Nurmantyo tidak banyak berkomentar dan lebih memilih bergegas menuju Stadion Kanjuruhan Kepanjen untuk menyaksikan laga 'hidup-mati' Arema Malang melawan Persija Jakarta, Sabtu malam.
Piala Jenderal Sudirman dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (10/11). 'Kick off' laga perdana ditandai dengan pertandingan antara Arema menjamu Persegres Gresik United.
Turnamen berhadiah total sekitar Rp 5 miliar itu diikuti 15 tim, 14 tim dari peserta Liga Super Indonesia (LSI) dan satu tim dari PS TNI.