Senin 30 Nov 2015 16:08 WIB

Wawancara Gordon Strachan, Dari Permainan 'Membosankan' MU Hingga Kans di Liga Champions

Gordon Strachan
Foto: (AP Photo/Scott Heppell
Gordon Strachan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir pekan lalu Gordon Strachan mengunjungi Jakarta. Mantan pemain Manchester United (MU) era 1980-an ini hadir dalam peluncuran krja sama MUTV dengan Super Soccer.

Republika.co.id mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai pria yang sekarang menjadi pelatih tim nasional Skotlandia. Strachan ternyata pribadi yang menyenangkan dan ramah. Ia menjawab pertanyaan awak media dengan lugas dan jelas.

Ia juga tak marah ketika jins yang dipakainya terkena tumpahan air dari gelas minumnya akibat tersenggol salah satu rekan wartawan yang terlalu bersemangat mewawancarainya. Suasana hangat sejak awal tak sirna, bahkan semakin akrab.

Republika.co.id mengajukan sejumlah pertanyaan terkait MU, tim yang dibelanya sejak 1986 hingga 1989. Berikut jawaban Strachan atas pertanyaan Republika.co.id tentang MU, beserta penjelasannya saat konferensi pers peluncuran MUTV dengan SuperSoccer.

Apakah menurut Anda permainan United membosankan?

Tidak! Saya tidak akan katakan permainan United membosankan, tapi mereka gampang ditebak. Saya mengatakan ini karena saya menyaksikan pertandingan mereka bukan sekadar sebagai fan sepak bola, tapi juga analis. Saya menganalisa permainan mereka.

Permainan United saat ini terlalu gampang diprediksi. Padahal dalam permainan sepak bola harus ada unsur kejutan. Pemain bertahan akan kesulitan jika banyak opsi yang mungkin terjadi berikutnya, apakah lawannya akan mengoper bola, mendribel, atau yang lain. Permainan MU sekarang gampang dibaca. Saya setuju dengan Anda, saat ini mereka kurang dalam improvisasi bermain."

Bagaimana pendapat Anda tentang Anthony Martial dan Memphis Depay?

Mereka bermain bagus pada awalnya. Tapi di United, Anda harus melakukannya setiap pekan. Permainan mereka sekarang tidak hanya dilihat orang-orang di Kota Eindhoven atau Marseille (Strachan salah menyebut Kota Monaco--markas AS Monaco yang sebelumnya dibela Martial--dengan Marseille), tapi seluruh dunia. Apakah kamu bisa mengatasi tekanan seluruh dunia? Itu bedanya bermain di klub lain dengan Manchester United: kamu harus bermain bagus tiap pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement