REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Investor Cina sepakat membeli 13 persen saham Manchester City dengan nilai 400 juta dolar AS. Ini kali pertama perusahaan di luar Inggris berkiprah di Liga Primer Inggris.
Konglomerat media Li Ruigang dari Cina Media Capital (CCM) akan bergabung bersama dengan dewan induk pemilik klub papan atas Liga Primer Inggris itu, sebagaimana dikutip dari laman South China Morning Post.
Kesepakatan itu akan mengikutsertakan para investor CMC Holdings dan City Football Group (CFG) sebagai perusahaan pemilik Manchester City, New York City, Melbourne City, dan saham minoritas di Yokohama F Marinos, dan sejumlah bisnis yang berkaitan dengan sepak bola.
Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, beberapa pihak itu menyebut bahwa "kesepakatan dicapai setelah sejumlah pihak terlibat dalam diskusi untuk mencapai model strategi kerjasama dan kemitraan di antara mereka."
Nilai kesepakatan CFG mencapai 3 miliar dolar AS. Sheikh Mansour membeli City senilai 210 juta pound pada 2008. Sebelum tercapai kesepakatan, Abu Dhabi United Group, perusahaan investasi yang dimiliki konglomerat Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour merupakan pemegang saham mayoritas dalam CFG.
Li Ruigang, ketua CMC, akan bergabung ke dalam badan CFG. "Sekarang sepak bola demikian menarik dan menjanjikan dalam perkembangan Cina," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan.
Dikenal sebagai "Rupert Murdoch-nya Cina", Li merupakan salah satu konglomerat media di Cina daratan. Pekan lalu, direktur komersial CFG Omar Barrada mengatakan kepada Post bahwa kelompok bisnisnya memiliki rencana besar di China.
Presiden Xi Jinping berkunjung ke sejumlah fasilitas yang dimiliki Manchester City beberapa waktu lalu dalam lawatannya ke Inggris. Pada Oktober, CMC mengeluarkan dana sebanyak 8 miliar yuan untuk memperoleh hak siar bagi Liga Cina selama lima tahun