REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pemerintah Swiss mengumumkan bahwa dua pejabat FIFA telah ditahan di Zurich, Kamis (3/12), yang merupakan penegasan atas laporan adanya penangkapan baru dalam skandal di badan sepak bola dunia itu.
Pemerintah Swiss juga menyebutkan bahwa kedua pejabat itu diduga mendapat uang suap senilai jutaan dolar AS.
"Para pejabat tinggi di FIFA itu diduga mengambil uang dari penjualan hak pemasaran yang berhubungan dengan turnamen-turnamen sepak bola di Amerika Latin, serta pertandingan-pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia," kata kementerian kehakiman Swiss dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman tersebut muncul setelah surat kabar The New York Times edisi Kamis melaporkan bahwa beberapa pejabat sepak bola telah ditahan pada operasi penangkapan dinihari. Beberapa dari mereka ditangkap di hotel mewah yang sama dengan saat penangkapan di Zurich Mei lalu.
Disebutkan polisi Swiss menggeledah Hotel Baur au Lac pada pukul enam pagi hari Kamis. Kementerian kehakiman atau FOJ menegaskan bahwa memang terjadi skandal yang telah mengguncang FIFA selama berbulan-bulan.
Kepolisian Zurich diperintahkan untuk menahan kedua orang itu berdasarkan permintaan dari Departemen Kehakiman tanggal 29 November 2015.
Dari investigasi yang terus dilakukan oleh Kantor Kejaksaan AS Distrik Timur New York, kedua pejabat itu menerima suap, kata FOJ.
"Menurut permintaan penahanan dari pihak AS, mereka disangka menerima suap jutaan dolar...Mereka melakukannya di AS, pembayarannya juga melalui bank Amerika Serikat," demikian pernyataan FOJ.
FOJ tidak menyebut nama dua pejabat yang ditangkap itu, namun menyatakan akan menyebutkannya nanti. Menurut The New York Times, Sepp Blatter tidak menjadi target dalam penangkapan terbaru itu.