REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Jajaran Polres Sragen, Jawa Tengah akhirnya berhasil mengidentifikasi dua suporter Arema Cronus yang tewas akibat diserang suporter Surabaya United. Eko Prasetyo (30 tahun), warga Dukuh Sebaloh RT 16, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang dan Slamet (24) warga Desa Polgajih, Kecamatan Blitar, Blitar.
Kedua jenazah setelah dilakukan autopsi dipindah ke ruang jenazah RSUD Kabupaten Sragen. Kedua korban suporter merupakan Aremania. Menurut Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo, petugas memeriksa pendukung Surabaya United sebanyak 431 orang.
"Mereka sejak pagi menjalani pemeriksaan intensif," katanya di Sragen, Sabtu (19/12). Seperti diketahui, kejadian bentrok antara suporter Surabaya United dengan Aremania yang terjadi di SPBU Jatisumo, Dukuh Jatisumo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.
Ari mengatakan saat kejadian, suporter Aremania menunaikan shalat Subuh. Sebagian tidur dalam bus. Mereka yang tidur tiba-tiba diserang suporter Surabaya United yang baru turun dari truk.
Kejadian berlangsung cepat. Polisi bertindak sigap. Begitu mendapat informasi ada kejadian bentrok, polisi langsung mengumpulkan personel seadanya. Dan, langsung melakukan penghadangan didaerah perbatasan kota, Pilangsari.
Polisi bergerak dari arah Barat. Sedang massa suproter Surabaya United bergerak dar arah Timur. Timur. Kebetulan waktu kejadian di Nglorog polisi juga ada di situ. Polisi menangkap di daerah perbatasan kota. Padahal, jumah personel polisi tak sebanding dengan massa.
Suporter tercatat 413 berhasil digiring ke Mapolres. Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti enam buah truk, sebuah minibus BG 7935 RF dan sebuah mobil Daihatsu Cerry AG 1275 KA. Selain itu juga diamankan sejumlah senjata tajam milik suporter berupa sebuah pedang, tombak ruyung (double stick), ratusan ikat pinggang dan puluhan botol miras.
Massa yang ditangkap semua menjalani pemeriksaan. Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka yang mengakibatkan tewasnya dua suporter Aremo Cronos.