REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Mantan wakil presiden FIFA Eugenio Figueredo tiba di kampung halamannya Uruguay pada Kamis setelah diekstradisi dari Swiss untuk menjawab dakwaan-dakwaan terkait skandal korupsi masif yang mengguncang sepak bola internasional.
Figueredo, mantan presiden konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL), akan dibawa langsung untuk menghadiri persidangan mengenai dakwaan-dakwaan penyuapan dan pencucian uang, kata jaksa Juan Gomez.
Mantan petinggi sepak bola berusia 83 tahun itu merupakan satu dari tujuh ofisial papan atas FIFA yang ditangkap di hotel mewah di Zurich pada Mei, penggrebekan yang memicu krisis besar terhadap badan sepak bola dunia.
AS, yang memulai investigasi, juga ingin mengekstradisi Figueredo untuk dakwaan-dakwaan terhadap penyuapan yang berjumlah total sebesar puluhan juta dolar dari firma-firma pemasaran olahraga. Figueredo setuju untuk dikirim ke Uruguay, namun ia menentang ekstradisi ke AS.
Kantor kehakiman Swiss (FOJ) menyetujui ekstradisinya ke kedua negara, dan mengatakan pada November bahwa keputusan ada pada pihak AS untuk memutuskan apakah membiarkannya ke Uruguay merupakan prioritas. "Jika otoritas-otoritas AS tidak setuju, masalah itu akan ditentukan oleh FOJ," kata mereka saat itu.
Skandal besar di FIFA ini mencapai babak baru pada pekan lalu, ketika mereka menskors presiden Sepp Blatter dari sepak bola selama delapan tahun karena pelanggaran-pelanggaran etika.