REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah-tengah semrawut dan ketidakjelasan sepak bola Indonesia, asisten pelatih Persib Bandung, Herrie Setyawan mendapat tawaran untuk melatih salah satu tim sepakbola di Timor Leste.
Namun, menurut Herrie tawaran itu masih dalam tahap obrolan biasa. Sebab, negara pecahan Indonesia itu berencana menggelar kompetisi profesional tahun depan.
Menurut Harrie, dirinya harus dipikir matang mengigat statusnya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung. Tidak diizinkan pimpinan, menjadi pertimbangan dia dalam melihat tawaran tersebut.
"Saya dihubungi seseorang yang mengajak bergabung dengan salah satu klub di Timor Leste. Namun, baru sebatas penjajakan. Lagipula tidak mudah bagi saya untuk berkarier di luar Bandung," kata Harrie seperti dilansir laman resmi klub.
Pemain yang pernah membela Tim Nasional Indonesia ini tidak menafikan ada ketertarikan untuk menerima tawaran tersebut. Apalagi di Indonesia masih belum ada kejelasan kapan kompetisi akan bergulir. Namun, Herrie mengaku berat jika harus meninggalkan Persib yang sudah bersama-sama meraih juara, salah satunya Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.
"Kabarnya, pelatih dan pemain asli Timor Leste jumlahnya masih terbatas. Jadi klub-klub di sana mengincar pelatih dan pemain dari Indonesia. Saya harus pikirkan matang, meskipun ini baru sebatas obrolan juga," katanya.