REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan panitia Turnamen Piala Presiden 2015 diterima oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/1). Pertemuan ini digunakan untuk menyampaikan laporan keuangan turnamen.
Panitia turnamen ini diwakili oleh Erick Thohir (Ketua Organizing Committee), Maruarar Sirait (Ketua Steering Committee) serta perwakilan dari Price Waterhouse Coopers (PWC) Indonesia selaku auditor independen turnamen Lok Budianto.
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan bahwa penyelenggaraan Turnamen Piala Presiden 2015 ini melahirkan sebuah pendapat 'Wajar Tanpa Pengecualian' seperti yang dituturkan oleh Lok Budianto.
(Baca: Presiden Jokowi Terima Perwakilan Panitia Turnamen Piala Presiden)
“Piala Presiden 2015 telah memberi kontribusi sebesar kurang lebih Rp 6 miliar kepada negara dari hasil PPH dan PPN. Tentu kami sangat bahagia mengenai hal ini karena artinya apa yang telah kami ciptakan dari olah raga khususnya sepak bola, dapat memberikan suatu hal positif dari segi pendapatan terhadap negara,” kata Erick.
Dengan berakhirnya Piala Presiden 2015 yang sukses mengedepankan transparansi dalam pelaksanaannya, diharapkan angin positif kebangkitan sepak bola Indonesia yang sempat tertidur dapat bangkit kembali.
“Saya yakin dan percaya bahwa olah raga di Indonesia khususnya sepak bola sedang menuju kearah kebangkitan. Kami pun tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terutama kepada Bapak Presiden serta pihak‐pihak terkait lainnya. Kami tidak akan mungkin melakukan semua ini seorang diri. Dibutuhkan kerjasama dengan seluruh pihak untuk membuat semua ini dapat terjadi,” ujar Erick