REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet angkat besi andalan Indonesia, Triyanto, bertekad membawa kesuksesan yang diraih pada Olimpiade 2012 di London dengan meraih medali perak ke kejuaraan yang sama di Rio de Janeiro, Brasil, 5-21 Agustus mendatang.
"Jika saya lolos, saya ingin mempertahankan medali perak yang saya raih di London. Syukur-syukur bisa meraih medali emas," kata Triyatno di sela tes kesehatan atlet di PP ITKON Kemenpora, Jakarta, Kamis (7/1).
Atlet asal Metro Lampung ini merupakan andalan pada kelas 69 kg. Dan jika lolos ke Olimpiade 2016 di Brasil maka kejuaraan tersebut merupakan yang ketiga kali diikutinya. Sebelumnya, ia turun di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade 2012 di London.
Indonesia khususnya untuk cabang olahraga angkat besi telah meloloskan tujuh atlet yang terdiri lima putra dan dua putri. Namun, hingga saat ini belum diputuskan siapa saja nama atlet yang akan diberangkatkan ke kejuaraan empat tahunan itu.
Ada 12 atlet angkat besi yang saat ini mulai menjalani pemusatan latihan berikut menjalani tes kesehatan yang digagas oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) itu. Tes kesehatan ini wajib dilakukan demi mendapatkan data diri masing-masing atlet.
Tidak hanya Triyatno, atlet angkat besi lainnya yaitu Eko Yuli Irawan juga bertekad untuk mempersembahkan kembali medali untuk kontingen Indonesia. Pada Olimpiade London, atlet yang juga berasal dari Lampung ini mampu mempersembahkan medali perunggu.
Demi mengejar target, Eko Yuli akan segera menjalani latihan rutin setelah menjalani tes kesehatan bersama atlet yang diproyeksikan turun di Olimpiade 2016. Atlet kelahiran 24 Juli 1986 ini merupakan andalan di kelas 62 kg.
"Saat ini saya masih kelebihan berat badan. Tapi itu tidak menjadi masalah dan bisa kembali normal setelah menjalani program latihan," kata atlet peraih medali perak pada Olimpiade Beijing itu.
Pada tes kesehatan kedua ini, tidak hanya Triyatno dan Eko Yuli yang menjalaninya, tapi juga lifter putri andalan Indonesia yaitu Sinta Dharmariani.
Cabang olahraga angkat besi merupakan cabang yang diharapkan mampu menyumbangkan medali selain bulu tangkis. Kuota untuk atlet angkat besi juga sudah didapat. Hanya saja untuk penentuan nama atlet, kata pelatih angkat besi Dirja Wiharja, baru akan ditentukan pada Juni nanti.
Sementara itu tes kesehatan yang diprakarsai oleh Satlak Prima diikuti 71 atlet. Tidak hanya dilakukan di Jakarta, tes kesehatan juga dilakukan di Surabaya dan Bandung. Tes kesehatan tersebut meliputi tes medis, psikologi dan fisik laboratorium.