REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Piala Jenderal Sudirman sudah menginjak fase akhir. Dua klub, Semen Padang dan Mitra Kukar telah memastikan tampol di babak final. Untuk venue final sendiri dipastikan tetap digelar di Stadion Utama Gelora (SUGBK).
Lokasi venue tidak terpengaruh dengan adanya teror bom dan penembakan yang terjadi di Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Kepastian ini didapat setelah, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, mempersilahkan final di Jakarta.
Tito karnavian beralasan suporter Kukar dan Semen Padang tak memiliki hubungan yang tak harmonis dengan suporter ibukota, The Jakmania. Justru Tito menyatakan bahwa pihaknya akan mewaspadai fans Slank, gup musik yang akan mengisi acara puncak bersama grup musik Noah.
"Justru yang harus diperhatikan adalah penggemar Slank-nya," kata Tito, saat ditemui disela-sela acara Syukuran Piala Presiden di Galeri Seni Kunstriking, Jakarta, Senin (18/1) malam WIB.
Menurutnya, ini berbeda dengan penyelenggaraan final Piala Presiden yang melibatkan Persib Bandung. Sebab suporter Maung Bandung, Viking tak memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan The Jakmania.
Sehingga pengamanan pun harus diperketat untuk menghindari bentrokan antara Viking dan The Jakmania. Hanya saja, pihaknya tetap meminta kapada dua suporter yang berlaga di final tetap tertib dan menjaga kondusifitas ibukota.
Sebelumnya, Semen Padang yang terlebih dulu memastikan tiket final, setelah mengalahkan Tim Kuda Hitam, Pusamania Borneo FC dengan dramatis. Pada putaran kedua babak semifinal, tim berjulukan Kabau Sirah tersebut berhasil mengalahkan Pusamania Borneo FC melalui adu penalti dengan skor 4-2 di Stadion H Agus Salim, Sabtu (16/1) lalu.
Kemudian Mitra Kukar melenggang ke babak final, setelah menyingkirkan Arema Cronus yang juga melalui adu penalti. Dalam babak adu penalti Mitra Kukar unggul 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Ahad (17/1).