Selasa 19 Jan 2016 14:08 WIB

Erick Thohir tak Ingin Asian Games 2018 tanpa Sepak Bola

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Erick Thohir
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menyatakan pihaknya tidak mengharapkan gelaran Asian Games 2018 tanpa cabang sepak bola. Karena itu, pria yang juga menjabat sebagai presiden Inter Milan itu berharap polemik dunia persepakbolaan Indonesia segara berakhir dalam waktu dekat.

Sebab, tidak menutup kemungkinan Asian Games 2018 tanpa sepak bola jika kekacauan ini terus berlangsung. Erick mengakui sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Indonesia membuat Indonesia terasingkan di dunia internasional.

Tim yang tampil di negara yang disanksi atau melawan timnas Indonesia bisa saja terkena dampaknya. Bahkan, beberapa klub-klub Eropa membatalkan kunjungannya ke Indonesia pada tahun lalu.

"Kemungkinan tanpa sepak bola ada. Sebagai contoh SEA Games di Filipina tanpa bola basket, padahal olahraga tersebut nomor satu di sana," ujar Erick Thohir saat ditemui di Galeri Seni Kunstriking, Jakarta, Senin (18/1) malam WIB.

Namun, bos Mahaka itu enggan berspekulasi lebih jauh terkait kemungkinan buruk itu terjadi. Erick menyerahkan urusan tersebut kepada panitia Asian Games atau OCA (Dewan Olimpiade Asia).

Sebab, disebutnya, keputusan tersebut bukan wewenangnya serta memiliki aturan yang tak bisa dilanggar. "Saya ingin sepak bola tetap ada. Tapi, ada aturan-aturan yang bisa dilanggar," kata Erick.

Selain mengharapkan polemik persepakbolaan Indonesia berakhir, Erick Thohir juga meminta kompetisi Liga Indonesia, seperti liga-liga di Eropa yang lebih baik dan maju, terutama dalam segi bisnis. Disebutnya, di Indonesia sepak bola memiliki skala besar, baik dari segi komunitas maupun bisnis.

Namun, kompetisi di Indonesia, terutama Liga Super Indonesia (ISL), masih berharap pada sponsor dan tiket untuk pemasukan. Ini berbeda dengan di Eropa yang sudah mengandalkan pemasukan dari sektor penyiaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement