REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Virus zika yang sedang mewabah di Brasil dan negara Amerika Selatan diyakini tidak akan mengganggu pelaksanaan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Panitia optimistis Olimpiade digelar sesuai jadwal, yakni pada 5-21 Agustus 2016.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan, risiko penyebaran virus zika akan berkurang pada perhelatan Olimpiade, sebab pada Agustus nanti Brasil akan memasuki musim dingin.
"Sehingga pada saat itu, kita akan memiliki kondisi iklim yang berbeda dari sekarang, dimana sekarang sedang berada di tengah-tengah musim panas," kata dia seperti dilansir laman Deutsche Welle, Jumat (29/1).
Meski begitu, IOC bersama pemerintah Brasil dan otoritas lainnya terus bekerja sama untuk memberantas dan mengantisipasi virus zika. IOC telah menyusun semacam buku panduan untuk melindungi ribuan atlet dan sekitar 500 ribu pendukung negara masing-masing yang akan datang ke dalam perhelatan akbar ini.
Direktur Medis tim Olimpiade Australia David Hughes mengaku khawatir dengan virus zika. Dia mengatakan, virus ini dapat menyerang seorang ibu hamil dan membuat bayi mengalami mikrosefali, yakni terlahir dengan kerusakan pada kepala akibat ukurannya mengecil dan otak tak berkembang baik.
"Semua wanita dalam usia subur harus sadar akan risiko microsefali ini. Bisa terinfeksi selama kehamilan," ucapnya.