REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memastikan koordinasi lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018 kepada Komite Olimpiade Asia (OCA) terkait rencana pemindahan penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga di Palembang.
"Pihak OCA meminta kami untuk tetap berkoordinasi dengan mereka jika melakukan pemindahan lokasi penyelenggaraan cabang olahraga. Mereka mengingatkan pemindahan itu harus mendapatkan persetujuan mereka," kata Kepala Komunikasi dan Informasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di sela Pertemuaan Ketiga Koordinasi Panitia Asian Games 2018 di Jakarta, Sabtu (30/1).
Indonesia, lanjut Gatot, telah merencanakan penyelenggaraan 15 cabang olahraga di Palembang, Sumatera Selatan. Tapi, OCA hanya menyetujui 11 cabang olahraga. "Kami harus hati-hati dalam pendekatan dengan OCA untuk menghindari ketidaksesuaian dengan mereka," ujarnya.
Indonesia juga telah mengonsultasikan renovasi 14 gelanggang di komplek Gelora Bung Karno Jakarta dengan OCA termasuk Stadion Utama GBK, Stadion Istora, dan Stadion Renang.
Gatot mengatakan OCA lebih membahas aspek fisik penyiapan infrastruktur terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dalam pertemuan ketiga itu.
"Itu wajar karena mereka juga tahu sistem anggaran di Indonesia, sebagaimana juga negara lain, yaitu perencanaan dilakukan pada tahun ini dan eksekusi pada tahun depan," ujarnya.
Dalam pertemuan ketiga dengan OCA, Indonesia menghadirkan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noordin, serta perwakilan dari PT Jakpro dan PT Pulo Mas Jaya selaku perenovasi arena Velodrome dan Pacuan Kuda Jakarta.
"Kami menghadirkan pihak-pihak yang berkompeten untuk menjawab pertanyaan OCA terkait infrastruktur karena jika kami atau KOI yang menjawab tentunya itu bukan kompetenis kami," ujar Gatot.