REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan pemain PSM U-21, Ahmad Johari, harus pasrah didiskualifikasi dalam turnamen sepak bola Sulsel Super League (SSL) U-21 setelah melakukan pemukulan terhadap wasit yang memimpin pertandingan yakni Saharudin.
Ahmad Johari yang pada turnamen SSL U-21 memperkuat PS Persis Makassar tersebut juga harus mengubur impiannya kembali berkostum PSM dengan sikap tidak terpujinya pada laga Persis melawan Bosowa Semen di Lapangan Karebosi Makassar, Sulsel, Ahad (31/1).
Johari memukul wasit karena merasa tidak puas dengan keputusan pengadil yang pada dasarnya berjalan baik sepanjang laga.
"Tindakan memukul wasit merupakan pelanggaran yang sangat berat. Makanya kita juga langsung memberikan sanksi yang juga berat yakni didiskualifikasi dari turnamen SSL U-21," kata Ketua Panitia Sri Syahril di Makassar.
Dengan keputusan ini, kata dia, maka pemain yang bersangkutan tidak lagi diperbolehkan memperkuat timnya sepanjang pelaksanaan turnamen yang digagas Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar tersebut.
Selain itu, pihak penyelenggara juga akan berkoordinasi dengan Asosiasi PSSI Sulawesi Selatan khususnya komisi disiplin untuk memproses lebih jauh masalah ini.
Pihaknya juga akan merekomendasikan agar pemain tersebut tidak diberikan kepercayaan memperkuat tim Pra-PON Sulsel karena perilaku atau emosi yang tidak terkontrol itu dikhawatirkan akan kembali mencoreng nama Sulsel di tingkat nasional.
"Bagaimana jika ini kembali di lakukan di Pra-PON. Tentu Sulsel yang akan dirugikan. Makanya kita rekomendasi agar pemain yang bersangkutan jangan dulu dipanggil dalam tim Pra-PON," katanya.
Mengenai sikap tegas pihak panitia, menurut dia, juga sebagai bentuk peringatan bagi tim atau pemain manapun untuk menghormati segala keputusan wasit.
Selain itu, sambung dia, insiden pemukulan wasit juga tidak boleh terulang. Apalagi tujuan dari pelaksanaan turnamen SSL ini untuk mendapatkan pemain PSM yang bisa memperkuat U-21 atau tim senior di kompetisi nasional.
"Kami juga tetap memperhatikan karier dari pemain yang bersangkutan. Jadi jika pada kemudian hari ada perubahan sikap yang ditunjukkan khususnya dalam menjaga emosi, tentu tidak ada masalah jika memang dibutuhkan," ujarnya.
Pelatih PS Persis Hamid Ahmad, mengatakan tidak mempersoalkan keputusan diskualifikasi pemainnya dari turnamen SSL U-21. Ia juga mengaku menerima keputusan dari panitia karena masalah pemukulan wasit memang bukan pelanggaran yang ringan.