REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seremonial penutupan Asian Games 2018 dipastikan batal mengambil tempat di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyampaikan, Komite Olimpiade Asia (OCA) menolak rencana itu dan tetap mengacu kontrak tuan rumah (HCC).
Ketua Penyempurnaan Master Plan Asian Games, Gatot Dewa Broto mengatakan, keputusan tersebut final. Rapat Cordination Commite (Corcomm) Asian Games akhir pekan lalu memutuskan tetap menjadikan DKI Jakarta sebagai tempat seremonial pembuka dan penutup Asian Games.
OCA mengancam tak mengizinkan atlet peserta bertanding ke Palembang, jika kontrak tuan rumah berubah. "Itu (ancaman OCA) yang paling tidak enak didengar," kata Gatot saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Selasa (2/2).
Juru Bicara Kemenpora itu mengatakan, ada setidaknya tiga alasan mengapa OCA menolak Palembang sebagai tempat untuk seremonial penutupan.Selain melanggar HCC, OCA beralasan mobilitas peserta tak efisien jika penutupan dilakukan di Palembang.
Pun terkait itu, akses transportasi yang sulit menuju Palembang, membuat kota itu dinilai akan sulit dijadikan tempat untuk acara penutupan. Selain itu, sekira 37-an jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan lebih dominan berada di ibu kota.
Gatot menerangkan Asian Games Indonesia mempertandingkan sebanyak 37 cabor dengan kurang lebih ada 45 negara peserta. Jumlah cabor, sebanyak 28 cabang di antara nomor olimpik. Sisanya, delapan cabor nonolimpik. Jumlah cabor tersebut rencananya bakal ditambah satu dari empat permintaan cabor tambahan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Dari total jumlah cabor, hanya 11 nomor pertandingan yang bakal mengambil tempat di Palembang. Selebihnya berada di DKI Jakarta dan kota sekitar seperti Bandung dan Bekasi di Jawa Barat (Jabar), dan Banten. Kesebelas cabor milik Palembang itu antara lain: tenis dan soft tenis.
Selain itu, Palembang juga diminta untuk mempertandingkan kano, dayung dan menembak. Selain itu ada triatlon, sepak takraw, dan juga panjat tebing. "Sisanya ada di Jakarta," sambung Gatot menambahkan.Sementara itu, kesiapan DKI Jakarta untuk Asian Games dikatakan Gatot mulai dikebut.