REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru satu pekan menangani Arema Cronus, Milomir Seslija sudah mulai merombak total skuat berjulukan Singo Edan tersebut. Tak tanggung-tanggung pelatih asal Bosnia Herzegovina telah mendepak delapan pemain Arema.
Perombakan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan gaya permainan yang diterapkan oleh arsitek anyar tersebut. Akibat perombakan tersebut, salah satu bintang Arema di Piala Jenderal Sudirman lalu menjadi tumbal, yaitu Toni Espinosa Mossi.
Milo menganggap perombakan yang dilakukannya bukan sekedar gaya-gayaan, melainkan sebuah kaharusan. Menurutnya, perombakan tersebut merukan hal yang wajar dilakukan oleh pelatih anyar.
Bahkan Milo mencontohkan pelatih sekelas Jose Mourinho pun melakukannya jika komposisi pemain tak sesuai dengan gaya permaiananya. Milo menginginkan pemain yang agresif, sementara Mossi dianggapnya tidak gelandang yang kurang agresif.
Selain kurag agresif, Milo juga menilai postur Mossi terlalu kecil sebagai seorang petarung lini tengah. Apalagi pemain asal Spanyol tersebut hanya bisa bermain di satu posisi saja, sehingga hal ini terlalu beresiko saat sejumlah pemain lainnya dilanda cedera. Tidak hanya itu, Milo juga menginginkan pemain yang memiliki peran penting di skuatnya, harus bisa berbahasa Indonesia.
Sementara bagi Mossi, yang notabene-nya merupakan pemain gelandang dan dia tidak berbahasa Indonesia. Kemudian juga banyak pemain nasional berkualitas yang posisinya hampir sama dengan Mossi, seperti Hendro Siswanto dan Ahmad Bustomi.
"Saya ingin pengganti Mossi pernah bermain di Indonesia, dia juga bisa berbahasa Indonesia. Ini untuk memudahkan adaptasi pemain," tutur Milo, Rabu (3/2).
Terkait perombakan yang terjadi, General Manager Arema Cronus, Rudy Widodo, meminta agar para pemain dan juga suporter mendukung keputusan Milo. Rudy percaya perombakan yang dilakukan oleh Milo demi kemajuan Arema kedepanya.
Delapan pemain Arema yang juga didepak dari skuat baru dibawa asuhan Milo, adalah Hermawan, Suroso, M Kamri, Toni Mossi, Oky Derry, Nanda Bagus, I Gede Sukadana dan Gilang Ginarsa.
Untuk pemusatan latihan di bawah arahan Milo akan dilaksanakan di luar Malang, yaitu kawasan Agrokusuma Kota Batu menjadi pilihan. Rudy berharap dengan adanya perombakan, Arema bisa meraih gelar diberbagai ajang.
"Di sana juga ada banyak hal yang akan dibangun, salah satunya adalah kebersamaan di antara pemain, pelatih maupun manajemen," ujar Rudy, dalam laman resmi klub.