Rabu 03 Feb 2016 22:38 WIB

Turnamen Piala Bhayangkara Diminta untuk Dibatalkan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: M Akbar
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)
Foto: Republika/Tahta Adilla
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia PoliceWatch (IPW) menyayangkan apabila Polri menghambur-hamburkan uang tanpa manfaat jelas, salah satunya dengan mengadakan turnamen sepak bola Piala Bhayangkara.

Turnamen ini dinilai tidak memiliki manfaat bagi institusi Polri maupun anggota Polri secara keseluruhan.

''Yang ada justru akan mempermalukan institusi Polri. Jika honor pemain dan hadiah  pemenang tidak diberikan tepat waktu seperti beberapa turnamen sepakbola terdahulu,'' kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (3/2).

Untuk itu, Neta meminta Kapolri untuk membatalkan Piala Bhayangkara. ''Polri tidak perlu pencitraan dengan membuat turnamen sepakbola,'' ujarnya.

IPW berharap Polri konsentrasi dengan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), mendeteksi kemungkinan serangan teror bom dari ISIS, dan menekan angka kriminalitas yang kian tinggi.

Neta menyebut, dari pada dana ratusan miliar rupiah digunakan untuk membuat Piala Bhayangkara, akan lebih baik jika dana tersebut dialokasikan untuk memperbanyak patroli polisi di daerah-daerah rawan dan strategis yang jelas bermanfaat untuk masyarakat.

Piala Bhayangkara rencananya dimulai di Palembang, Sumatra Selatan, pada 27 Februari 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement