REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Manajemen PSM Makassar mengambil keputusan menghentikan perburuan pemain untuk memperkuat tim Juku Eja di Indonesia Super Competition (ISC) yang mulai digulirkan April 2016.
Direktur Klub PSM, Sumirlan di Makassar, Kamis, mengatakan tidak lagi mengincar pemain karena para pemain seleksi yang telah bergabung di PSM sudah cukup banyak dan dinilai punya potensi mengisi skuad inti.
"Kami putuskan untuk menghentikan perburuan pemain. Adapun untuk para pemain terakhir yang kita anggil rencananya akan tiba di Makassar, 6 Februari 2016," katanya.
Sesai informasi awal, para pemain yang segera tiba bersama Pelatih Kepala PSM Makassar, Luciano Leandro itu masing-masing Carlos Eduardo Castro da Silva ( penyerang), Jean Phelipe Dutra Zagueiro (bek), serta gelandang Alex da Silva de Souza.
Sementara untuk pemain lokal terapat nama Jajang Maulana (mantan bek tim nasional Indonesia usia 23 tahun). Selain itu ada pula pemain yang berasal dari Ambon dengan posisi sebagai gelandang.
Adapun untuk pemain sebelumnya yang tetap dipertahanan juga cukup banyak seperti Syamsul Chaeruddin, Hendra Wijaya, Rasyid Bakri, Ardan Aras, Arianto, Dimas Galih Pratama, Muchlis Hadi Ning dan Maldini Pali.
Selanjutnya untuk nama pemain yang ikut seleksi diantaranya Rafael (bek kiri), Valentino Tealubun (bek kanan) dan Basri Lohy yang berposisi sebagai gelandang.
"Kita juga sementara melakukan negosiasi terhadap Ferdinand Sinaga. Kami akan bertemu pada 5 Februari dan berharap semua pembicaraan ini dapat berjalan lancar," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk kuota seluruh posisi memang sudah terpenuhi. Artinya jika tetap mencari pemain maka tentu harus ada yang dikorbankan.
Pihaknya juga tidak ingin memaksanakan mendatangkan pemain lain jika hanya untuk menjadi pemanas bangku cadangan. Ini juga dinilai akan lebih efektif dalam maslah pengeluaran dan juga kebutuhan tim.
"Semua posisi yang tersedia kini sudah diisi sejumlah pemain berkualitas. Kita memang memprioritaskan pemain sesuai kebutuhan agar pembelian pemain lebih efektif.Kami juga mengakui selama ini memang masih kekurangan di sektor pertahanan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
