REPUBLIKA.CO.ID, TURIN- Mantan striker Juventus David Trezeguet masih menyayangkan kegagalanya saat kalah dari AC Milan di all Italian Final Liga Champions musim 2002-2003. Saat itu Juventus harus menyerah dari Rossoneri melalui babak adu penalti. 

“Seharusnya kami yang menang saat itu (Liga Champions 2002-2003). Kami juga kuat. Buktinya di kompetisi Serie A saat itu kami yang menang,” kata Trezeguet, dikutip dari Football Italia, Sabtu (6/2).

Saat itu, Trezeguet masih berusia 25 tahun. Usianya yang masih terbilang muda bagi seorang pemain sepakbola. Usai kalah di final Liga Champions 2003, pemain nasional Prancis itu sempat berkeyakinan akan menjajaki partai final lagi untuk memenangi trofi Champions. 

Sampai akhir karirnya di Juventus pada tahun 2010, Trezeguet tak pernah lagi mencicipi laga final Liga Champions. Dengan kata lain selama karirnya, Trezeguet belum pernah memenangkan liga nomor wahid di Eropa itu.“Saya sempat berpikir akan sampai ke partai final lagi. Tapi itu tak pernah lagi saya rasakan. Suatu penyesalan saya sebagai seorang pemain,” ujar Trezeguet.

Pemain keturunan Argentina itu juga berkomentar terkait kegagalan Juventus di partai final Liga Champions musim lalu karena kalah 3-1 dari Barcelona. Menurut Trezeguet, Juventus hanya kurang beruntung saat lawa Barca. Karena ia melihat Andrea Pirlo dan kawan-kawan mampu mengimbangi permainan Los Azulgrana. 

Trezeguet yakin, Juventus akan melangkah lagi ke final Liga Champions. Tidak hanya sebagai finalis, tapi sebagai tim yang membawa pulang gelar juara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika