Senin 08 Feb 2016 21:04 WIB

Liverpool Pertimbangkan Harga Tiket Setelah Diprotes Fans

Liverpool FC
Foto: Reuters
Liverpool FC

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL  -- Pemilik klub Liverpool, Fenway Sports Group, Senin (8/2), akan mempertimbangkan sebuah tinjauan terkait kenaikan harga tiket pertandingan setelah sekitar 10 ribu penggemar meninggalkan laga saat menjamu Sunderland.

Fenway Sports Group (FSG) yang dipimpin John W. Henry menggelar rapat mendadak setelah protes pada Sabtu (6/2) dan Ahad (7/2) oleh para penggemar the Reds. Para penggemar itu bahkan mengancam akan lebih banyak meninggalkan pertandingan Liverpool saat menghadapai Chelsea dan Manchester City.

Protes para penggemar terjadi ketika Liverpool menjamu Sunderland di Anfield pada Sabtu (6/2). Para pendukung the Reds keluar dari stadion pada menit ke-77 saat kedudukan imbang 2-2.

Mereka memprotes harga tiket paling tinggi 77 poundsterling (sekitar Rp 1,5 juta) untuk sebuah kursi dalam ketetapan harga baru barisan kursi utama Anfield. Harga tiket pertandingan Liga Primer Inggris sebesar 59 poundsterling (sekitar Rp 1,15 juta).

Baca juga: Henderson: Protes Fans Jangan Jadi Alasan Liverpool

Baca juga: Liverpudlian Gelar Aksi Protes di Anfield

Para penggemar itu berteriak "Kau serakah, cukup sudah" saat ribuan orang berdiri dan berjalan dalam sikap yang mengejutkan pemilik FSG.

Rapat dewan FSG akan berlangsung selama pekan kedua Februari. Tapi, sebuah tinjauan akan mungkin terjadi meskipun manajemen Liverpool berkeras hati tentang dua per tiga dari harga tiket barisan kursi utama akan tetap atau turun.

Liverpool telah merasakan beban dari ketidakpuasan di antara penggemar Liga Primer Inggris yang merasakan peningkatan stabil harga tiket.

Sementara Liga Primer Inggris mencetak kenaikan keuntungan setelah hak siar televisi tersekapati sebesar 5,14 miliar poundsterling untuk periode 2016 hingga 2019 atau naik 70 persen dari kesepakatan hak siar periode sebelumnya.

Jay McKenna, juru bicara untuk kelompok Spirit of Shankly, mengatakan protes Sabtu merupakan "sebuah indikasi bagus bahwa para penggemar sangat marah terkait harga tiket dan itu hanyalah awalan dari tindakan-tindakan lain".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement