REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 Jawa Barat terus mengupayakan penggunaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, untuk ajang bergengsi olahraga nasional tersebut. Bahkan, PB PON akan berupaya agar stadion yang baru dibangun ini bisa digunakan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON.
Menurut Ketua Umum PB PON XIX/2016 Ahmad Heryawan, pihaknya akan terus memperbaiki Stadion GBLA agar layak digunakan untuk ajang olahraga terbesar di Tanah Air ini. Pemprov Jabar, kata dia, akan segera melakukan perbaikan.
"Cepat, akurat, tepat. Kemudian pada saatnya nanti kita evaluasi," ujar pria yang akrab disapa Aher ini usai mengukuhkan perubahan PB PON XIX/2016 di Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/2).
Menurut Heryawan, perbaikan yang dilakukan menjadi faktor penting dalam menentukan nasib penggunaan stadion tersebut. Jika perbaikan dilakukan secara tepat dan menyeluruh, peluang penggunaan Stadion GBLA untuk upacara pembukaan dan penutupan PON akan terbuka lebar.
Selain melakukan renovasi, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri dan Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat terkait kelayakan Stadion GBLA. Hasil kajian pusat sangat menentukan nasib stadion tersebut pada PON yang akan digelar September mendatang ini.
"Kalau layak, pembukaan pindah ke GBLA. Kalau hasil evaluasi perbaikan layak," katanya.
Namun, kata dia, kalau ternyata dinyatakan tidak layak dan sarana prasarana kurang memadai, paling tidak akan digunakan untuk pertandingan PON dan Peparnas. Perbaikan Stadion GBLA ini nantinya akan menggunakan dana APBD Jabar.
Sementara, disinggung kesiapan venue pertandingan lainnya, Heryawan menyebut hanya sekitar lima persen yang masih harus diperbaiki. Perbaikan pun segera dilakukan agar pengerjaannya tepat waktu.
"Jadi, pada saatnya bisa dipakai," ujarnya.
Saat ini, kata dia, persiapan PON sudah 95 persen. KONI Pusat pun terus memantau persiapan Jabar dalam menyiapkan PON 2016.
"Kita dipantau KONI terus. Insya Allah, kita sedang on the track. Mungkin masih ada sedikit keterlambatan, tapi masih bisa disusul," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
