REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menginginkan kongres luar biasa (KLB) digelar enam bulan lebih cepat daripada yang diajukan Komite Ad-hoc Reformasi PSSI.
"Pada persyaratan KLB, Agum Gumelar minta satu tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannya akan minta enam bulan lebih cepat," kata Juru Bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/2).
Gatot menerangkan sebelumnya Komite Ad-hoc Reformasi PSSI diminta Menpora untuk menggelar KLB, yang menjadi salah satu syarat untuk mencabut pembekuan PSSI.
KLB ini digelar untuk melakukan pembaharuan PSSI, melalui transparansi keuangan dan pembenahan organisasi. Menpora Imam Nahrawi menyanggupi arahan Presiden Joko Widodo untuk mengkaji rencana pencabutan pembekuan PSSI dan akan segera melaporkan hasilnya kepada Presiden, kata Gatot.
Gatot menambahkan kajian dalam berbagai aspek yang akan dilakukan Menpora tentu saja tetap mengedepankan esensi reformasi atau pembenahan tata kelola sepak bola nasional.
Gatot juga menyatakan, seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah tetap akan menyertakan sejumlah persyaratan.
Sebelumnya, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Pertemuan yang bertujuan untuk membahas pencabutan pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga: Menpora Bisa Berikan Sanksi untuk PSSI Lagi?
Baca juga: Meski SK Pembekuan Dicabut, Reformasi PSSI Harus Berlanjut
Baca juga: Jokowi akan Cabut SK Pembekuan PSSI
Baca juga: Menpora: Kami tidak Ingin Sanksi FIFA Berlanjut