REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan nasib PSSI tak tergantung kongres FIFA. Menurutnya, kongres FIFA yang akan digelar pada Jumat (26/2) hanya beragendakan pemilihan presiden baru.
"Kongres tidak ada kaitannya (dengan PSSI). Baru bulan Mei akan ada kongres lagi yang membicarkan tentang sanksi terhadap negara-negara, termasuk Indonesia," ujarnya usai menghadap Presiden Joko Widodo, Kamis (25/2).
Imam menjelaskan, jadi atau tidaknya pengaktifan kembali PSSI ditentukan oleh hasil kajian dari Kemenpora. Jika hasil kajian menyimpulkan bahwa PSSI harus diaktifkan kembali, maka ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Namun jika keputusannya bukan pencabutan sanksi pembekuan, Kemenpora akan memberikan opsi penyelesaian melalui cara lain.
Imam mengatakan keputusan soal PSSI itu akan ia umumkan dalam waktu dekat. "Apapun hasil kajiannya akan kami laporkan ke Presiden, satu atau dua hari lagi lah," katanya.
Adapun mengenai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Imam tak dapat berkomentar banyak. Dia menilai, terlalu dini membicarakan kongres sementara hasil kajian belum ada.
Terlepas dari jadi atau tidaknya PSSI diaktifkan kembali, Imam menyebut bahwa Presiden Jokowi berpesan agar Kemenpora segera menyiapkan turnamen baru, baik profesional maupun amatir, sehingga dunia persepakbolaan Indonesia tetap hidup.