REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, yang juga sebagai syarat pencabutan. Namun, bagi dirinya yang paling terpenting adalah pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI segera dicabut.
Selain itu pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu mempertanyakan semangat dan tujuan dasar dari pencabuta SK Pembekuan PSSI tersebut. Karena selama ini pemerintah dianggap tidak pernah menjelaskan.
Menurut Gusti Randa, pertemuan antara Komite Ad-Hoc PSSI dengan Menpora, dan presiden di istana sudah sangat bagus. Hanya saja bisa menimbulkan polemik baru, karena berbeda penafsiran.
Tapi secara logika pasti tidak akan ada keputusan yang tidak pasti. Akibatnya, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI kesal karena merasa dianggap berbohong begitu juga dengan Seskab.
"Yang penting bagi kita cabut saja dulu. Soal dibelakangnya ada harus ada KLB ya itu boleh-boleh saja," kata Gusti Randa, saat ditemui di Hotel Park Lane, Jakarta, Jumat (26/2).
Namun, Gusti Randa meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar menjelaskan tujuan dasar pencabutan SK bernomor 01307. Kalau kontek pencabutan itu berdasarkan untuk SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 maka harus segera dicabut sekarang juga.
Akan tetapi jika dasarnya adalah reformasi tata kelola sepak bola, pemerintah harus dapat memilih, yaitu mereformasi sepak bola dalamn keadaan beku atau dalam keadaan sudah dicabut pembekuannya.
"Kalau kami pasti mereformasi dalam keadaan sudah mencair. Apalagi pemerintah kalau tidak suka tinggal dibekukan lagi," tegas Gusti Randa.
Gusti Randa sendiri miliki penafsiran berbeda mengenai latar belakang pertemuan tersebut. Menurutnya ada dua hal yang menjadi faktor pertemuan di istana negara tersebut.