Sabtu 27 Feb 2016 06:35 WIB

Presiden FIFA Terpilih Bukanlah Super Star

Gianni Infantino
Foto: Pierre Albouy/Reuters
Gianni Infantino

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS  -- Presiden terpilih FIFA Gianni Infantino disanjung. Lantaran ia bukan politisi, bukanlah super star. Namun, Infantino adalah administrator berpikiran reformasi yang dapat memimpin badan sepak bola yang tercoreng skandal itu menuju dunia baru.

Pengacara Swiss-Italia yang menguasai beberapa bahasa berusia 45 tahun ini terpilih sebagai presiden baru FIFA pada Jumat, mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun.

"Ia bukan politisi. Ia bukan bintang super (super star). Ia hanya sangat suka bersama-sama, sangat terorganisir," kata Greg Dyke, ketua FA Inggris. "Ia menjalankan UEFA dengan benar-benar baik dan ia akan hebat sebagai presiden FIFA."

"Saya pikir kami dapat menjadi lebih optimistis mengenai masa depan FIFA sekarang dibanding yang dapat kami lakukan sepekan silam, setelah tahun yang buruk. Ini telah menjadi organisasi yang korup untuk kurun waktu yang lama dan sekarang menurut saya ini merupakan suatu harapan untuk masa yang akan datang."

Baca juga: Gianni Infantino Terpilih Presiden Baru FIFA

Baca juga: Luis Figo Ucapkan Selamat pada Presiden Baru FIFA

Infantino telah menjadi sekretaris jenderal UEFA selama tujuh tahun, di mana ia merupakan tangan kanan Michel Platini. Namun dengan Platini yang terkena skors enam tahun, Infantino memasuki persaingan dan secara sensasional mendapatkan pekerjaan yang begitu didambakan Platini.

Menteri olahraga Rusia Vitaly Mutko, yang negaranya secara kontroversial terpilih untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, juga berkata bahwa Infantino merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

"Saya puas. Kami telah mendukungnya sejak awal," kata Mutko kepada kantor berita TASS. "Saya harap semua yang direncanakannya dapat direalisasikan. Sepak bola memerlukan sosok pragmatis dan berpengalaman seperti dia."

Francois Carrard, yang mengepalai komite reformasi FIFA independen, mengatakan Infantino mewakili "keluaran terbaik yang ada." "Ia selalu mempromosikan sebagian besar reformasi agresif. Ia mengetahui sepak bola," kata Carrard.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement