Sabtu 05 Mar 2016 09:15 WIB

Laporan: Tidak Ada Bukti Pembelian Suara dalam Piala Dunia 2006

Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006.
Foto: nationalturk.com
Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Tidak ada bukti pembelian suara untuk memberikan hak kepada Jerman untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, menurut laporan terhadap skandal yang menambah tekanan terhadap mantan ketua panitia Piala Dunia Franz Beckenbauer terkait pembayaran terhadap mantan pejabat FIFA.

"Kami tidak memiliki bukti pembelian suara," kata Christian Duve dari firma hukum Freshfield, yang ditugaskan oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), pada konferensi pers yang berlangsung pada Jumat (4/3). "Meski demikian kami tidak dapat mencoretnya sepenuhnya."

Ia mengatakan firmanya tidak mampu berbicara kepada semua orang yang terlibat, termasuk Sepp Blatter, mantan presiden badan sepak bola dunia FIFA yang diskors dari sepak bola atas skandal korupsi terpisah.

Beckenbauer, ikon sepak bola di Jerman, telah berada di bawah tekanan untuk memberikan jawaban terkait pembayaran sebesar 6,7 juta euro kepada FIFA pada 2005 dan ia sekarang terlihat pernah mentransfer sepuluh juta franc Swiss kepada mantan pejabat FIFA Mohamed Bin Hammmam pada 2002.

Masalah ini, yang mengejutkan negara pecinta sepak bola Jerman, dipicu oleh pembayaran dari DFB kepada FIFA pada 2005, yang disebut DFB pada tahun lalu merupakan pengembalian pinjaman dari mantan ketua Adidas Robert Louis-Dreyfus.

Majalah Der Spiegel mengatakan bahwa uang itu diduga digunakan untuk membeli suara. Duve mengatakan pembayaran dari DFB telah ditransfer kepada FIFA pada 2005, namun uang itu tidak dimaksudkan untuk upacara pembukaan seperti yang terindikasi dalam dokumen-dokumen.

"Itu segera ditransfer ke rekening Louis-Dreyfus," kata Duve. Produsen pakaian olahraga Adidas, yang telah lama menjadi sponsor DFB, mengatakan pihaknya tidak menyadari pembayaran seperti itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement