Kamis 10 Mar 2016 23:29 WIB

Dominasi PSG Juga Menjadi Aset untuk Liga Prancis

Paris Saint-Germain (PSG).
Foto: PSG
Paris Saint-Germain (PSG).

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS  --  Lima tahun setelah Qatar Sports Investment mengambil alih dan menghamburkan ratusan juta untuk transfer-transfer pemain, Paris St Germain (PSG) telah menyapu bersih dominasi di level domestik, namun hal itu tidak "membunuh" Liga Prancis.

Jika AS Monaco gagal untuk mengalahkan Stade de Reims pada Jumat dan PSG mengalahkan Troyes pada Ahad, pasukan Laurent Blanc akan dimahkotai gelar juara sebelum musim semi dengan delapan pertandingan tersisa.

Sebab mereka akan unggul 25 angka yang mustahil terkejar atas rivalnya yang berasal dari kota kerajaan itu. Rekor dari lima liga besar dipegang oleh Bayern Muenchen, yang mengamankan gelar Liga Jerman pada 25 Maret 2013 setelah 27 pertandingan di liga yang diikuti 18 tim, Liga Prancis diikuti 20 tim, dan mengakhiri musim dengan keunggulan 25 angka atas Borussia Dortmund.

Pada 2013, riset yang dilakukan perusahaan konsultasi internasional Roland Berger mendapati, "Selama sepuluh tahun terakhir, intensitas kompetisi telah berkurang di lima liga. Alasan kunci ketidak seimbangan adalah opsi-opsi pendanaan klub. Tim-tim papan atas meningkatkan celah antara mereka dan tim-tim yang lebih kecil. Pada beberapa kasus, jaraknya cukup besar."

Riset itu, bagaimanapun, menemukan bahwa Liga Prancis masih merupakan liga yang menarik karena kompetisi itu ketat sepanjang musim. Namun itu adalah tiga tahun silam. Sekarang, PSG melaju tanpa hambatan di Prancis dan telah mengalahkan Chelsea dengan skor agregat 4-2 di 16 besar Liga Champions pada Rabu, mencapai perempat final untuk tahun keempat secara beruntun.

Olympique Lyonnais, yang berada di peringkat ketiga di klasemen Liga Prancis, mendominasi liga domestik dari 2002, memenangi tujuh gelar nasional secara berturut-turut. Namun mereka kini tertinggal dari PSG, dengan bujet dana tahunan sebesar 170 juta euro berbanding 490 juta euro klub yang disokong konsorsium Qatar itu.

"Anda harus menerima kompetisi, menerima digeser oleh seseorang yang lebih kuat," kata presiden Lyon Jean-Michel Aulas pada bulan lalu. "Anda harus menjilat dan mengambil hal bagus dari dominasi mereka, mendukung mereka di kompetisi-kompetisi Eropa dan menemukan solusi-solusi."

Lyon, dengan akademi pemuda kelas satu, terkadang dapat bersaing dengan PSG, dengan memberikan satu-satunya kekalahan di liga bagi mereka musim ini. Sejak Januari, mereka adalah pemilik stadion baru "Parc OL," yang berarti mereka akan mendapatkan peningkatan pemasukan secara signifikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement