REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Chelsea ingin menyelamatkan apapun dari musim paling traumatis mereka selama bertahun-tahun, maka Guus Hiddink akan perlu merawat rekor tidak pernah terkalahkannya di pertandingan Piala FA ketika timnya menghadapi Everton pada perempat final pada Sabtu.
Pria asal Belanda berusia 69 tahun itu, pada masa kerja keduanya sebagai pelatih sementara di Stamford Bridge, telah mencatatkan enam kemenangan bagi Chelsea pada enam pertandingannya di Piala FA, termasuk pada final 2009 ketika mereka kemasukan gol pada menit pertama namun tetap mampu menang 2-1 atas Everton di Wembley.
Ia telah memimpin mereka ke fase ini dengan kemenangan atas tim-tim dari liga lebih rendah Scunthorpe United dengan skor 2-0, Milton Keynes Dons dengan skor 5-1, dan tim lapis kedua Manchester City dengan skor 5-1, namun mereka menghadapi pertandingan yang jauh lebih berat saat melawan Everton di Goodison Park.
Hiddink, yang akan meninggalkan Chelsea pada akhir musim, melihat timnya disingkirkan Paris St Germain dari Liga Champions pada Rabu. Dengan situasi mereka berada di peringkat kesepuluh di Liga Utama Inggris, terpaut 20 angka dengan pemuncak klasemen Leicester City, Piala FA menawarkan satu-satunya hadiah harapan dari musim yang sangat buruk.
Penyerang asal Brazil Willian mengatakan kepada para pewarta setelah kekalahan 1-2 mereka dari PSG pada Rabu, "Sang pelatih memiliki rekor hebat di Piala FA. Itu masih terbawa, kami masih dapat mengakhiri musim ini dengan kemenangan besar di Wembley."
Chelsea, yang pada musim lalu memenangi gelar Liga Utama Inggris dan Piala Liga, melawat ke Everton sambil menanti kabar perihal kebugaran penyerang Diego Costa dan kapten John Terry dan akan menghadapi tim Everton yang mengincar trofi utama pertamanya sejak mereka menjuarai Piala FA pada 1955.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
