REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Pelatih tim nasional Irlandia Martin O'Neill tidak keberatan jika pertandingan Piala Eropa 2016 dimainkan tanpa kehadiran penonton di Prancis jika para pemimpin keamanan memutuskan itu merupakan alternatif terbaik.
UEFA telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk keamanan bagi turnamen yang akan berlangsung pada Juni-Juli, menyusul pengeboman-pengeboman pada Selasa di Brussel yang menewaskan sedikitnya 31 orang, dengan mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau level resiko untuk ajang itu.
Bagaimanapun, mantan manajer Leicester City dan Aston Villa O'Neill mengakui bahwa ia akan setuju jika pertandingan-pertandingan dimainkan tanpa kehadiran penonton untuk alasan-alasan keamanan.
"Ada pembicaran-pembicaraan mengenai pertandingan-pertandingan dimainkan tanpa kehadiran penonton namun keselamatan orang-orang merupakan kepentingan puncak dan apapun yang disepakati, kami akan menurutinya," kata O'Neill kepada media Inggris.
"Jika itulah alternatifnya dan itu merupakan satu-satunya alternatif, maka jika kami akan mengikuti kompetisi, kami mungkin harus menyanggupinya."
O'Neill juga mengatakan bahwa mungkin para penggemar akan sulit berinteraksi dengan tim-tim mereka karena pendekatan-pendekatan keamanan.
"Jika keamanan diperketat, maka kemungkinan akan seperti itu, kemudian mungkin para pemain harus tetap berada dekat hotel (ketika mereka tidak bermain)," tambah pria 64 tahun itu.
"Saya tidak berpikir kami ingin menjauhi para penggemar namun di saat yang sama, saya pikir orang-orang akan menyadari bahwa kemanan mungkin menjadi sangat, sangat ketat."
Irlandia membuka penampilan mereka di Grup E dengan menghadapi Swedia di Stade de France di Paris pada 13 Juni, disusul pertandingan-pertandingan melawan Belgia dan Italia.