REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Pokja Tim Transisi, Cheppy T Wartono memberikan pernyataan kontroversial terkait penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC). Cheppy menyebut ajang garapan PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) sebaga turnamen abal-abal jika tidak ada restu dari pihaknya.
Cheppy juga mengungkap, sejauh ini, PT GTS belum berkoordinasi terkait izin penyelanggaraan turnamen jangka panjang tersebut. Padahal, rencananya ISC akan dihelat mulai 15 April mendatang.
Praktis dengan hanya menyisakan tidak lebih dari 10 hari, Cheppy mengatakan, ISC mustahil untuk //kick-off// tepat waktu. Dengan turnamen yang melibatkan banyak Liga Super Indonesia (ISL), diperkirakan memakan waktu ideal selama dua bulan untuk memverifikasinya. Maka dari itu, dia meminta kepada PT GTS untuk serius menjalankan proses verifikasi turnamen ISC tersebut.
"Mustahil bisa tepat waktu. Kalau mereka melewati restu atau tidak berkoordinasi dengan Tim Transisi, maka itu turnamen abal-abal. Izin untuk menyelenggarakan turnamen atau kompetisi harus melalui Tim Transisi, tidak cukup dengan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) saja," kata Cheppy saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/4).
Di samping itu, Cheppy juga meminta agar PT GTS memikirkan masalah yang akan ditimbulkan dari penyelenggaraan ISC tersebut. Sebab, selama ini kompetisi yang resmi adalah ISL. Tidak tertutup kemungkinan PSSI yang baru nanti tidak berkehendak dengan adanya ISC dan ISC pun harus dihentikan di tengah jalan.
"Sebaiknya kaji dulu matang-matang. Pasti mereka tidak mau kalau dihentikan di tengah jalan," kata Cheppy menegaskan.