Rabu 06 Apr 2016 19:50 WIB

Tim Transisi Pertimbangkan Buat Federasi Baru PSSI

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Seorang karyawan melintasi tulisan PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (26/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang karyawan melintasi tulisan PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anggota Pokja Tim Transisi, Cheppy T Wartono mempertimbangkan sejumlah usulan dari Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) terkait reformasi PSSI. Salah satu usulan BASRI adalah dibentuknya federasi baru sepak bola Indonesia dengan pengurus baru.

Bahkan, Cheppy akan membicarakan usulan tersebut kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.  Cheppy mengaku memiliki semangat baru dengan adanya dukungan dari BASRI. Tidak hanya itu, Cheppy juga mengungkapkan dirinya sangat setuju dengan pembentukan federasi baru.

Hanya saja, pak Presiden Joko Widodo kurang berkenan dengan adanya federasi baru yang menggantikan PSSI saat ini. Dengan alasan bisa menghilangkan sejarah PSSI itu sendiri.

"Tapi saya pribadi ingin adanya federasi baru. Karena kalau lewat KLB sangat sulit karena voters sendiri sudah bobrok. Maka tidak ada cara lain kecuali membentuk federasi baru, kalau ingin cepat selesai masalah ini," kata Cheppy saat menghadiri acara seminar sepak bola di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/4).

Baca juga: Tim Transisi Sebut ISC Turnamen Abal-Abal

Sementara itu, ketua umum BASRI, Eddy Sofyan menegaskan pihaknya sangat mendukung Tim Transisi dengan segera mereformasi PSSI. Tidak hanya itu, BASRI juga berjanji bakal memberikan sumbangsih yang baik untuk federasi baru yang bakal menggantikan PSSI.

Bahkan disebutnya, BASRI juga mendukung dirinya, jika dipercaya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum federasi PSSI yang baru.  "Intinya pemerintah kalau ingin mereformasi sepak bola jangan setengah-setengah. Ganti semua pengurusnya, bila perlu bentuk juga voters baru," kata Eddy Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement