REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 terancam batal digelar menyusul tidak diberikannya rekomendasi dari Tim Transisi. Tim bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut menyebut ISC tidak memiliki legal standing yang jelas.
Padahal, sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan garansi akan diputarnya ISC pada akhir April nanti.
PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator ISC telah melakukan pertemuan dengan TIM Transisi dan juga perwakilan dari Kemenpora. Sayangnya, pada pertemuan yang berlangsung di gedung Kemenpora itu tak dihadiri oleh Imam Nahrawi. Hasil dari pertemuan tersebut, Tim Transisi tidak menyetujui konsep yang ditawarkan PT GTS.
"Kami tidak berikan rekomendasi. Meski hanya memberikan hiburan, harus ada payung hukumnya, seperti dari federasi atau pemerintah. Sedangkan, PT GTS tidak memiliki itu. Standar verifikasinya juga tidak jelas," ungkap anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono, Jumat (15/4)
Kemudian, Cheppy juga meminta PT GTS segera memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pihaknya. Menurut dia, kepesertaan ISC juga dianggap tidak jelas. Misalnya, ada klub yang bukan anggota PSSI turut berpartisipasi. Rencananya, ISC akan dimulai pada tanggal 29 April mendatang dengan diawali kick-off ISC A.