Jumat 15 Apr 2016 18:38 WIB

Pengamat: Kemenpora Jangan Terjebak Kegiatan Ad Hoc

Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, berpendapat, Kementerian Pemuda dan Olahraga jangan sampai terjebak pada kegiatan ad hoc.

"Jangan mudah teralih dengan kegiatan sementara dengan tujuan tertentu saja (ad hoc) harus ada program berkesinambungan yang berujung pada prestasi dari Kemenpora," kata Hendri, di Jakarta, Jumat (15/4).

Namun, ia tetap mengapresiasi usaha sporadis dari Kemenpora dalam mengembalikan prestasi cabang olahraga di Indonesia. Komentar tersebut terkait dukungan dari Kemenpora untuk mengaktifkan lagi cabang olahraga yang sedang dibekukan.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi menyatakan, kompetisi sepak bola yang didukung Kemenpora akan didukung juga kegiatannya oleh Presiden Joko Widodo. "Akhir April 2016 liga akan digulirkan. Kami akan memohon kepada Presiden untuk membukanya," kata Menpora Imam Nahrawi.

Meski mendukung kompetisi yang akan digulirkan akhir bulan ini, Menpora belum menyampaikan nama kompetisi yang diharapkan menjadi tonggak kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia yang selama ini vakum dan hanya diisi dengan turnamen.

Jika dilihat dengan jadwal yang ada, kompetisi yang bakal digulirkan 29 April 2016 adalah Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang diprakarsai oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS). Adapun peserta kompetisi ini adalah klub yang sebelumnya turun di Indonesia Super League (ISL).

Baca juga: Presiden Jokowi Restui Gelaran ISC 2016

Baca juga: Tim Transisi tidak Memberikan Rekomendasi ISC

Pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu menegaskan, kompetisi sepak bola memang harus segera dilakukan. Namun, pihaknya berharap masyarakat tetap bersabar karena pemerintah berusaha memberikan yang terbaik.

"Jangan khawatir. Pemerintah tidak akan merusak persepakbolaan nasional, tapi ingin memperbaiki sepak bola nasional agar ke depannya lebih baik," kata menteri kelahiran Bangkalan, Madura, itu.

Dengan kompetisi kembali bergulir, Menpora berharap keuntungan dari pengelolaan sepak bola tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga harus menyebar ke semua pihak yang terlibat, termasuk pemain. Selama ini, ia menilai masih terjadi kesenjangan.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto membenarkan, pemerintah memang memberikan dukungan pelaksanaan kompetisi yang akan digulirkan akhir April ini. Namun, pihaknya belum mengumumkan nama kompetisinya.

"ISC? Mungkin saja. Ini semua harus menunggu keputusan dari Pak Menteri," katanya saat mendampingi Menpora.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement