REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Trisula Gelora Semesta (PT GTS), Joko Driyono menegaskan jika kompetisi Torabika Soccer Championship (TCS), yang sebelumnya menyandang nama Indonesia Soccer Championship, tidak memerlukan legal standing. Sebab, TCS bukanlah kompetisi pada umumnya, tapi private inisiatif dari 18 klub pserta TCS sendiri.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu menjelaskan TCS berbeda dengan kompetisi atau turnamen sebelumnya, seperti Liga Super Indonesia (ISL) dan juga Piala Presiden. Menurutnya, ISL merupakan produk dari federasi, sehingga PT Liga Indonesia tidak bisa bisa menggelar ISL tanpa mandat dari PSSI. Begitu juga dengan tiga turnamen lainnya, Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan juga Piala Bhayangkara, yang merupakan amanat dari pemerintah.
"PT GTS juga dan ISC (TSC) muncul dari inisiatif kawan-kawan klub. Kebetulan ada partner yang ingin bekerjasama. Seperti anda membuat turnamen antarmedia maka tak perlu izin dari pemerintah," ungkap Jokdri sesaat setelah acara launching TCS di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (18/4).
Jokdri juga meminta agar seluruh pihak mendukung bergulirnya kompetisi TSC. Jokdri juga mengklaim TSC telah mendapatkan support penuh dari pemerintah, termasuk dari Kemenpora dan juga presiden Republik Indonesia.
Rencananya, kick off TSC secara resmi akan dibuka oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Untuk laga perdana TSC bakal berlangsung big match antara tim tuan rumah, Persipura Jayapura menjamu Persija Jakarta di Stadion Mandala, Jayapura. TSC akan menyajikan 306 laga selama delapan bulan ke depan.