REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Indonesia Soccer Championship (ISC) B dipastikan bergulir, sejumlah pemain yang sebelumnya mendapatkan sanksi berpeluang kembali merumput, termasuk pelaku sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Itu terjadi karena PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) belum memutuskan diperbolehkan atau tidak pemain yang terkena sanksi PSSI bermain di ISC B.
Hal ini diketahui setelah PT GTS selaku operator ISC B menggelar pertemuan manajer di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (19/4). Pada rapat turut hadir Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono.
Joko menyatakan kebijakan tersebut tidak diputuskan secara sepihak, tapi harus dibicarakan dengan pihak lain. Bahkan keputusan tersebut harus diputuskan melalui rapat pleno.
"Kami akan pleno tanggal 26 hingga 27 April dengan panitia disiplin untuk mengkaji semua hukuman yang ada. Kalau keputusan 'ya', jalan. Kalau 'tidak', no. Kami akan menyerahkan sepenuhnya ke panitia disiplin," ujar Joko.
Sebelumnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menghukum pelaku sepak bola gajah melibatkan PSIS Semarang dengan PSS Sleman. Komdis PSSI menghukum larangan kepada pemain, pelatih, dan juga pengurus klub.
Hukumannya cukup bervariasi, mulai dari denda sampai dilarang beraktivitas dalam dunia sepak bola seumur hidup.