REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Azwan Karim, membantah FIFA memerintahkan agar segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, induk organisasi sepak bola dunia itu justru meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera mencabut Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI. Pencabutan itu sebagai syarat suspend FIFA kepada Indonesia bisa dicabut.
Hal itu diketahui dari surat FIFA kepada Menteri Sekertaris Negara Pratikno dan ditembuskan juga kepada PSSI tertanggal 26 April 2016. Dalam surat itu, FIFA mempertanyakan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait SK Pembekuan PSSI pada 7 Maret lalu.
Kemudian setelah pemerintah mentaati keputusan itu, FIFA akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah untuk mencabut suspend FIFA kepada persepakbolaan Indonesia.
"Saya baca surat itu, justru FIFA menekankan agar pemerintah segera mencabut SK Pembekuan PSSI. Jadi tidak benar kalau FIFA memerintahkan agar pemerintah atau PSSI menggelar KLB, itu tidak benar. Memang disinggung sedikit masalah KLB di surat itu," jelas Azwan saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (28/4).
Dalam surat yang ditandatangani petugas pelaksana Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner itu memang sedikit menyinggung KLB. Isinya yakni, FIFA tidak mengharamkan adanya KLB PSSI untuk memilih ketua baru. Namun KLB harus dilakukan sesuai dengan statuta PSSI.
"KLB bisa dilakukan jika memenuhi syarat, silahkan baca statuta PSSI. KLB tak bisa dilakukan begitu saja," ungkap Azwan.
Kemudian Azwan juga mengingatkan jika mendekati Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 13 Mei mendatang SK pembekuan tidak dicabut, maka soal suspend akan diputuskan dalam kongres tersebut. Maka dari itu, Azwan berharap agar pemerintah segera mentaati surat FIFA tersebut.