REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Penampilan cemerlang penjaga gawang muda Sriwijaya FC Teja Paku Alam pada laga melawan Persib Bandung di stadion Si Jalak Harupat yang berakhir seri 1- 1 mendapat banyak pujian.
Beberapa suporter dan pendukung Sriwijaya FC di Palembang juga memuji pelatih Widodo Cahyono Putro yang memasang pemain kelahiran 14 Maret 1994 sebagai penjaga gawang utama pada laga perdana sebuah kompetisi resmi Indonesia Soccer Championships (ISC) 2016.
''Memasang Teja Paku Alam sebagai penjaga gawang utama pada laga resmi melawan Persib Bandung merupakan keputusan pelatih bersama manajemen. Ini bukan perjudian, tapi merupakan langkah manajemen untuk terus melibatkan para pemain lokal dan dari Sriwijaya FC U-21,'' kata Nasrun Umar, manajer Sriwijaya FC, Selasa (3/5).
Selain Teja Paku Alam, Nasrun mengatakan, Sriwijaya FC juga akan memperhatikan para pemain muda seperti Ichsan Kurniawan, Zalnando dan Yogi Novrian yang sengaja diajak kembali ke Sriwijaya FC dari Persela Lamongan.
''Manajemen merencanakan pada kompetisi Indonesia Super League mendatang akan lebih banyak merekrut pemain muda. Kita sudah buktikan kualitas mereka tidak kalah dari pemain senior. Mereka membutuhkan jam terbang lebih banyak bersama tim senior,'' ujarnya.
Teja Paku Alam yang lahir di Painan, Sumatera Barat merupakan pemain hasil binaan dari Sociedad Anónima Deportiva (SAD) Deportivo Indonesia yang menjalani latihan di Uruguay.
Kembali dari Uruguay, penjaga gawang yang memiliki tinggi 177 cm bergabung dengan Sriwijaya FC U-21 dan pada 2013 berhasil menjadi juara ISL U-21, kemudian pada 2014 hanya menjadi runner up.
Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX pada 2016 di Jawa Barat, Teja Paku Alam bergabung dengan tim Pra PON Sumatera Selatan (Sumsel) untuk cabang sepakbola. Di bawah asuhan pelatih Rudy Keltjes, tim Pra PON Sumsel berhasil meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera di Bangka Belitung dan berhak lolos ke PON XIX bersama Sumatera Utara dan Bangka Belitung.