REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Atletico Madrid mencapai final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir meski kalah dari Bayern Muenchen 2-1 dalam laga semifinal di Allianz Arena, skuat Diego Simeone unggul agresivitas gol pada leg pertama membuat agregat menjadi 2-2.
Lolosnya Atletico Madrid disusul oleh rekan sekotanya Real Madrid ke babak final Liga Champions 2015/2016 yang pada pertandingan tengah pekan kemarin berhasil mengalahkan wakil Inggris Manchester City dengan skor 1-0. Pertemuan kedua tim di partai final semakin mengukuhkan akreditas klub-klub Spanyol di ajang paling bergengsi seantero Eropa tersebut.
Dalam tujuh musim terakhir, negeri El Matador berhasil merengkuh empat trofi, tiga diperoleh Barcelona sedangkan Real Madrid meraihnya sekali (menjadikannya sebagai La Decima peraih 10 gelar Liga Champions). Sementara sisanya diraih oleh Inter Milan (Italia), Chelsea (Inggris) dan Bayern Muenchen (Jerman).
Prestasi tersebut cukup membuktikan hegemoni sepak bola Spanyol di Eropa dibandingkan pesaing-pesaing mereka dari kancah Liga Primer Inggris, Serie A, dan Bundesliga.
Hal tersebut disambut baik oleh pelatih timnas Spanyol Vicente del Bosque yang mengatakan lolosnya duo klub asal kota Madrid mempertegas hegemoni sepak bola Spanyol di komeptisi tertinggi antarklub Eropa.
"Lolosnya dua tim Spanyol menegaskan hegemoni sepak bola Eropa tidak hanya bertahan tahun ini, namun sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Real Madrid menunjukkan dominasi yang bagus dan Atletico Madrid muncul dengan semangat serta kerja keras yang gigih," kata Del Bosque kepada AS beberapa waktu lalu.
Bukan menjadi hal yang pertama di final Liga Champions mempertemukan derby Madrid ini, sebelumnya mereka mengulang momen dua tahun silam di Lisbon, Portugal.