REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City semakin menegaskan sebagai penguasa klasemen Liga Primer Inggris musim ini. Meski sudah dipastikan sebagai juara liga musim ini, skuat asuhan pelatih Claudio Ranieri tetap tampil trengginas menuntaskan sisa rangkaian pertandingan musim ini.
Kali ini Everton yang menjadi bulan-bulanan klub berjuluk the Foxes tersebut.Laga putaran ke-37 Liga Inggris, antara Leicester menjamu Everton di King Power Stadium pada Ahd (8/5) dinihari WIB dengan kemenangan besar bagi tim tuan rumah. Pasukan Rubah itu mengusir Everton dengan skor telak 3 - 1.
Tambahan tiga angka dari laga positif tersebut, membuat Leicester kini memiliki 80 poin sementara klasemen di sisa satu pertandingan terakhir musim ini. Dua gol kemenangan Leicester terjadi di babak pertama. Penyerang Jamie Vardy dan Andy King, masing-masing mencatatkan gol penutup babak awal. Gol Vardy terjadi di menit ke-12.
King menggandakan skor menjadi 2 - 0 di menit ke-33.Di babak kedua, Leicester tak mengendurkan permainan. Meskipun Everton menguasai sirkulasi bola, namun upaya membuahkan gol dari tim tamu kerap kandas. Alih-alih mengejar ketertinggalan, Leicester semakin memperbesar keunggulan di menit ke-65.
Aksi Vardy yang diganjal pemain bertahan lawan, Matthew Pennington di areal kotak terlarang mendesak wasit menunjuk titik penalti.Vardy tampil sebagai eksekutor. Tendangan yang mengarah ke kiri gawang memaksa penjaga gawang Joel Robles kembali memungut bola.
Gol Vardy tersebut, membuat skor menjadi 3 - 0. Di menit ke-72, Vardy punya kesempatan untuk membuat hatrick, lewat hukuman penalti kedua untuk Everton.
Tapi, sayang tendangan Vardy kali ini berhasil di tepis Robles.Menjelang menit penghabisan, Everton berusaha agar tak pulang dengan hasil hampa. Gol milik Kevin Mirallas menjadi satu-satunya gol penghibur Everton sebelum wasit menghentikan pertandingan.
Menunggu selama 132 tahun, Leicester akhirnya berhasil mengangkat trofi juara Liga Primer Inggris. The Foxes mencatatkan sejarah besar dalam dunia sepak bola.