Senin 09 May 2016 19:07 WIB

Kemenpora Persilakan Orang Tua Tristan Ajukan Dana

Rep: Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Tristan Alif Naufal
Foto: Antara
Tristan Alif Naufal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesepak bola cilik asal Indonesia, Tristan Alif Naufal terancam batal membela Getafe U-13 di Liga Spanyol dan juga kompetisi Eropa. Lantaran keluarga remaja kelahiran 12 Desember 2004 tak kunjung mendapatkan izin tinggal di Spanyol.

Padahal Tristan menjadi rebutan sejumlah klub ternama La Liga Spanyol, diantaranya Real Madrid dan Getafe. Namun Tristan lebih memilih Getafe dibanding Los Blancos, dikarenakan tekanan di Getafe tak terlalu tinggi dibanding Madrid.

Tentu saja dapat bergabung dengan akademi salah satu klub ternama di Eropa menjadi kesempatan langkah. Berbeda dengan Sekolah Sepak Bola (SSB), siapapun bisa masuk SSB klub ternama asal dia mampu bayar.

Rencananya, Tristan akan didaftarkan sebagai pemain U-13 di kompetisi domestik dan juga Eropa. Lag-lagi minimnya bantuan membuat mimpi Tristan akan kembali pupus, setelah sebelumnya mendapat kesempatan bersama Akademi Ajax Amsterdam.

Terkait hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengakui bahwa orang tua Tristan sudah berulang kali datang menemuainya. Namun Imam menyatakan, pihaknya tidak bisa memberikan bantuan untuk izin tinggal di luar negeri.

Menurutnya hal itu diluar kemampuan Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Imam mengatakan siapapun orangnya harus menyesuaikan ketentuan di negara yang berlaku. 

"Kami sudah berkomunikasi dengan kedutaan di sana, kemudian beberapa BUMN yang memiliki cabang di sana. Nah, peluang-peluang ini harus dimanfaatkan. Kalau soal biaya, silakan nanti ajukan dananya berapa, kalau tidak di kemenpora, mungkin di kementerian lain," kata Imam kepada Republika.co.id di Media Center Kemenpora, Senin (9/5).

Namun Imam meminta agar Tristan tidak dijadikan alat politik. Ia berharap keahlian Tristan berkembang dengan baik dan wajar, dibandingkan sekadar mendesak agar ia segera diberangkatkan dengan segala biayanya. Apalagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata Imam, harus dipertanggungjawabkan dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement