REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur hukum PSSI, Aristo Pangaribuan membantah ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattaliti sudah berada di Indonesia. Menurutnya kabar keberadaan La Nyalla di Indonesia tidak benar. Namun Aristo enggan memberitahukan keberadaa La Nyalla yang sebenarnya.
Padahal saat ini PSSI tengah menghadapi dua keputusan penting dari induk sepak bola dunia, FIFA dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Rencananya, sebelum Kongres FIFA pada tanggal 12 Mei di Meksiko, Komite Eksekutifd (Exco) FIFA bakal memutuskan apakah suspend PSSI dibawa ke Kongres Tahunan atau tidak.
Kemudian rencananya, Kemenpora juga akan mengumumkan pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI pada Selasa (10/5). "Tidak benar itu La Nyalla di sini, maaf nanti bisa telepon lagi," cetus Aristo dan langsung menutup saambungan telepon.
Hingga saat ini, La Nyalla Mattalitti sendiri saat ini berstatus masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), dan belum diketahu keberadaannya oleh pihak berwajib. Mantan ketua Badan Tim Nasional Indonesia itu terjerat kasus dana hibah Kadin Jawa Timur.
Banyak informasi yang beredar mengenai keberadaan La Nyalla. Diantaranya dikabarkan tengah berada di Singapura, di Hongkong bahkan sudah berada di Tanah Air.
Status tersangka La Nyalla sempat dicabut secara otomastis. Hal itu terjadi setelah Hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Surabaya , Ferdinandus mengabulkan permohonan praperadilan yang diajukan oleh La Nyalla.
Namun, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) baru dan menetapkan kembali La Nyalla sebagai tersangka lagi.