REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- FIFA menunjuk perempuan asal Afrika, sebagai pejabat terkuat kedua di organisasi sepak bola dunia itu, pada Jumat (13/5). Hal itu sebagai bagian dari tindakan untuk menjauhkan badan sepak bola dunia itu dari skandal korupsi besar.
Pengambilan suara yang dilakukan pada Kongres FIFA juga memutuskan untuk menerima Kosovo dan Gibraltar sebagai anggotanya yang ke-210 dan 211. Mereka sebelumnya mengatakan bahwa kedua negara itu dapat diizinkan untuk mengikuti kompetisi kualifikasi Piala Dunia 2018.
Fatma Samba Diouf Samoura, yang saat ini merupakan Perwakilan Program Pengembangan Penduduk PBB di Nigeria, ditunjuk sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) dan akan bertanggung jawab untuk pekerjaan operasional setiap harinya di federasi.
"FIFA mengambil pendekatan yang segar untuk pekerjaan ini -- dan saya begitu bersemangat untuk memainkan peran dalam membuat pendekatan ini efektif dan bertahan selama mungkin," ucapnya dalam pernyataan yang dirilis FIFA.
Penunjukan Samoura diumumkan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino, yang melakukan Kongres pertamanya sejak ia terpilih pada Februari untuk memimpin federasi yang dihantam skandal itu keluar dari krisis.
"Fatma merupakan perempuan dengan pengalaman internasional dan visi yang mengerjakan sebagian isu paling menantang dalam masa kerja kami," kata Infantino melalui pernyataannya.
"Hal terpenting bagi FIFA, ia juga memahami transparansi dan akuntabilitas yang merupakan jantung dari semua organisasi yang berjalan dengan bagus dan bertanggung jawab," ujarnya.
Ini merupakan Kongres pertama sejak FIFA melalui sejumlah langkah reformasi yang ditujukan untuk menghindari terulangnya skandal korupsi, yang melibatkan 42 pejabat sepak bola dan entitas-entitas yang didakwa di AS.
Infantino mengatakan Kongres FIFA akan memperlihatkan "tidak ada rasa iba" kepada federasi manapun yang menyalahgunakan uang yang semestinya digunakan untuk pengembangan sepak bola. "Jangan mengkhianati kami, gunakan (uang) itu untuk sepak bola," ucapnya.
Samoura (52) yang berasal dari Senegal, menggantikan pria Prancis Jerome Valcke, yang dipecat pada Januari dan telah dijatuhi skors 12 tahun untuk pelanggaran-pelanggaran kode etik, termasuk penggunaan dana FIFA untuk kunjungan-kunjungan wisata dan perusakan bukti.
Penunjukannya disarankan oleh Infantino dan disetujui oleh Dewan FIFA. Samoura memulai karirnya di PBB dengan World Food Programme di Roma pada 1995, dan bertugas sebagai perwakilan negara atau direktur di enam negara FIFA.
Infantino mengatakan Dewan FIFA telah setuju untuk mengakhiri skors yang dijatuhkan kepada Indonesia dari sepak bola internasional, yang dijatuhkan karena intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola negara itu.
Kongres juga memutuskan untuk meneruskan skors kepada Kuwait dan Benin atas dasar yang sama. Statuta FIFA menuntut asosiasi-asosiasi sepak bola nasional untuk independen sepenuhnya dari pemerintah negara masing-masing.